Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhir Tragis "El Real"

Foto : AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
A   A   A   Pengaturan Font

Madrid finis ketiga di klasemen La Liga, 18 poin di belakang Barcelona dan delapan terpaut dari Atletico Madrid.

MADRID - Real Madrid mengakhiri musim yang mengecewakan dengan menyedihkan. Sementara Gareth Bale bahkan tidak diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat berpisah saat tim asuhan Zinedine Zidane kalah 0-2 dari Real Betis di kandang, Senin (20/5) dini hari WIB.

Zidane telah mengindikasikan laga itu bisa menjadi pertandingan terakhir Bale menjelang kepergiannya di bursa transfer musim panas. Namun pemain asal Wales itu dibiarkan berada di bangku cadangan dan hanya menonton ketika tiga pemain pengganti lain masuk di Santiago Bernabeu.

Tidak ada yang mampu menghidupkan kembali penampilan suram "El Real. Klub ibu kota Spanyol itu mengakhiri musim dan fase pertama kembalinya Zidane sebagai pelatih dengan tragis.

"Hal terbaik bagi kami adalah bahwa ini sudah berakhir dan kami bisa memikirkan tahun depan. Karena semuanya akan berubah, pasti," ujar Zidane usai laga.

Ketika para pemain memberi hormat kepada para penggemar di akhir laga, mereka disambut oleh sorakan dan ejekan. Pada saat itu, Bale sudah turun dari terowongan, mungkin menyadari bahwa setiap upaya perpisahan yang dilakukannya bisa mendapatkan sambutan yang lebih dingin.

"Maaf, saya tidak memberi Bale menit bermain hari ini," ujar Zidane. "Tapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi, saya harus membuat keputusan berdasarkan pertandingan hari ini," sambungnya.

Zidane tidak akan dianggap bersalah atas sebagian besar kegagalan Madrid musim ini. Madrid finis ketiga di La Liga, 18 poin di belakang Barcelona dan delapan terpaut dari Atletico Madrid. Mereka juga tersingkir pada babak 16 besar Liga Champions.

Dia juga tidak akan disalahkan karena capaian total 68 poin di La Liga, terendah dalam 17 tahun terakhir, atau 12 kekalahan. Real Madrid tidak pernah mencatatkan kekalahan sebanyak itu dalam satu musim liga sejak 1974.

Tetapi meski hanya sedikit yang mengharapkan masalah pelik bakal menghilang setelah kedatangan Zidane pada bulan Maret lalu, penggemar Madrid akan berharap setidaknya untuk tanda-tanda perbaikan.

Madrid telah memenangkan lima dari 11 pertandingan sejak kembali ditukangi Zidane. Dari lima laga terakhir, tim asuhan Zidane menang sekli dan kalah tiga kali. Beberapa penampilan mereka, termasuk saat menjamu Betis, sama buruknya dengan apa yang terlihat di bawah Julen Lopetegui atau Santiago Solari.

"Tidak ada alasan. Sudah sulit sejak awal musim dan sekarang di akhir dengan saya. Itulah kenyataannya," ujar Zidane.

Dia telah menjanjikan perubahan selama bursa tranfer musim panas dan banyak anggota timnya bakal hengkang. Kiper Keylor Navas, Nacho, Sergio Reguilon, Isco, Marcos Llorente dan Bale.

Jika ini menjadi penampilan terakhir Bale setelah enam musim yang diwarnai banyak cedera tetapi juga beberapa trofi, termasuk empat gelar Liga Champions, sepertinya adalah hal yang menyedihkan untuk tidak mengucapkan selamat tinggal.

Barca Imbang

Pada laga lainnya, Lionel Messi mengakhiri musim sebagai pencetak gol terbanyak La Liga dengan 36 gol. Dia mencetak dua gol dalam laga imbang 2-2 kontra Eibar dan mendapatkan penghargaan Pichichi untuk keenam kalinya.

Marc Cucurella memberi Eibar keunggulan mengejutkan pada menit ke-20 di Ipurua. Messi merespons dengan dua gol dalam selang waktu tiga menit saat laga berlangsung setengah jam. Eibar menyamakan kedudukan beberapa saat sebelum jeda melalui Pablo De Blasis.

Hasil seri membuat Barcelona finis dengan 87 poin. Torehan itu enam poin lebih sedikit dibanding tahun lalu. Mereka meraih total poin yang lebih rendah sejak berada di urutan ketiga pada 2008 tetapi itu masih cukup untuk mengakhiri musim 11 poin di atas Atletico Madrid dan 19 di atas Real.

Tim asuhan Ernesto Valverde akan berupaya merebut trofi Copa del Rey kelima berturut-turut akhir pekan ini. Tapi tidak ada yang bisa menghilangkan rasa kekecewaan dan mimpi buruk mereka di kompetisi Eropa. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top