Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhir Tragis Buffon

Foto : AFP/OSCAR DEL POZO
A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Gianluigi Buffon mengatakan kepada wasit Inggris Michael Oliver bahwa dia "tidak punya hati" dan seharusnya menonton pertandingan final Liga Champions Juventus melawan Real Madrid di tribun.

Oliver memberi hadiah penalti Real pada menit ke-93 di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4) setelah bek Juve Mehdi Benatia menjatuhkan Lucas Vazquez. Buffon kemudian diusir dari lapangan karena protesnya dan Cristiano Ronaldo mencetak gol penalti untuk memastikan Real lolos ke semifinal dengan kemenangan agregat 4-3 yang dramatis.

"Wasit ini tidak punya hati, dia punya kantong sampah bukan hati," ujar Buffon kepada media Italia Mediaset Premium setelah pertandingan leg kedua yang dimenangi timnya 3-1. "Jika dia tidak memiliki kepribadian dan keberanian, dia seharusnya pergi ke tribun untuk menonton pertandingan dengan istrinya," sambungnya.

Kartu merah Buffon kemungkinan menjadi akhir tragis bagi kariernya di Liga Champions yang luar biasa. Pemain berusia 40 tahun itu diperkirakan akan pensiun di akhir musim ini.

"Wasit meniup peluit untuk pelanggaran yang hanya dia lihat," ujar Buffon kepada beIN Sports. "Di atas segalanya, untuk pertandingan hebat di tingkat Eropa, kami membutuhkan pemain besar, pelatih, pendukung, dan wasit yang bagus. Harus ada kepekaan untuk memahami pentingnya beberapa momen dan jika dia tidak memiliki kepekaan terhadap apa yang terjadi dalam permainan, dia tidak layak berada di lapangan," sambungnya.

"Dalam hal ini, dia harus berada di tribun bersama orang tuanya, dengan teman-temannya, dengan kentang goreng dan minuman ringan untuk menonton pertandingan. Dia tidak boleh melakukan hal seperti itu," tandasnya.

Benatia, yang kemudian mengibaratkan penalti seperti pemerkosaan terhadap timnya mengklaim bahwa dia hanya melakukan sedikit kontak dengan Vazquez dan yakin Real terlalu sering menikmati keputusan kontroversial. "Jujur saya telah melihat dan bermain dalam pertandingan, saya tidak pernah mengalami tim mendapat penalti seperti itu di menit ke-93," ujar Benatia.

"Jika ada kontak dengan paha saya, itu adalah bagian dari sepakbola. Tidak pernah ada niat untuk menjatuhkannya atau mendorongnya," sambungnya.

"Tahun lalu mereka mengacaukan Bayern Munich dengan dua atau tiga gol yang berbau offside, jika saya tidak salah. Itu selalu cerita yang sama yang berulang. Real adalah tim yang sangat besar, itu bukan untuk apa-apa karena mereka telah memenangkan begitu banyak gelar, saya tidak berpikir mereka membutuhkan bantuan ekstra. Semua orang tahu pertandingan ini harus perpanjangan waktu," tandasnya. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top