Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Covid-19 I 62 Juta Warga Sudah Terima "Booster"

Akhir Pandemi Bergantung pada Enam Parameter

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, mengatakan akhir pandemi Covid-19 bergantung pada enam parameter. Adapun parameter-parameter tersebut disampaikan langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ada enam yang disampaikan who, bagaimana seluruh negara dapat mempertahankan ini agar betul-betul parameter-parameter mendekati akhir pandemi bisa terwujud," ujar Syahril, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (16/9).

Dia menuturkan enam parameter tersebut, yaitu vaksinasi, testing dan sequencing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan dan pengendalian, serta penyampaian informasi kepada masyarakat. Menurutnya, tanpa memenuhi parameter ini, butuh waktu lama hingga pandemi berakhir.

Dia mengatakan memenuhi enam parameter perlu konsistensi dan bukan perkara mudah. Semua negara harus menjalankan enam parameter tersebut agar akhir pandemi Covid-19 dapat terwujud.

"Kalau kita tidak mempertahankan atau meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan tidak mengejar cakupan vaksinasi, bisa saja yang dikatakan Dirjen WHO tidak menjadi kesempatan emas buat kita," jelasnya.

Sebelumya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa akhir dari pandemi Covid-19 semakin dekat. Menurutnya, masyarakat harus meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Syahril menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam mengakhiri pandemi Covid-19. Melalui parameter penyampaian informasi kepada masyarakat, komunikasi publik dalam menyampaikan risiko-risiko yang terjadi sangat penting.

"Sehingga masyarakat betul-betul memahami dan memberikan dukungan penuh dengan apa yang kita lakukan dalam rangka untuk mencapai pandemi berakhir yang sudah diumumkan WHO tadi," katanya.

Dosis Ketiga

Lebih lanjut, Syahril mengingatkan masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan melakukan vaksinasi hingga booster jika belum. Menurutnya, kemungkinan adanya mutasi virus varian baru pada awal tahun 2023 bisa saja terjadi.

"Kalau kita tetap disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi akan bertahan dengan varian apa pun kita memiliki kekuatan," terangnya.

Penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga sebagai penguat atau booster bertambah 169.411 orang pada Jumat (16/9) ini, menjadikan sejauh ini total sebanyak 62.343.363 orang telah menjalani vaksinasi ketiga di Indonesia.

Menurut data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diterima di Jakarta, Jumat, terjadi juga peningkatan penerima vaksin dosis pertama sebanyak 35.909 orang. Terakumulasi 204.268.410 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi pertama.

Sementara penerima dosis kedua kini mencapai 170.880.031 orang atau meningkat 36.661 orang. Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan, terjadi penambahan 14.537 orang. Total 529.715 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.

Penambahan penduduk yang divaksinasi disertai juga laporan kasus baru sebesar 2.358 orang. Terjadi juga penambahan pasien yang pulih dari Covid-19 sebanyak 2.997 orang yang disertai juga kasus meninggal dunia sebanyak 27 orang.

"WHO mengatakan sudah ada tanda-tanda pandemi segera berakhir dan telah di depan mata. Kebijakan ini menjadi panduan seluruh dunia untuk bisa menerapkannya," kata Syahril.
Yang pertama yaitu cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok prioritas mencapai 100 persen, dengan lansia 97 persen.

Seluruh negara juga direkomendasikan memiliki kesiapan sistem kesehatan dan tetap bersiap menghadapi lonjakan kasus dengan memastikan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan tersedia.

Yang terakhir adalah penyampaian informasi terkait Covid-19 kepada masyarakat secara luas.


Redaktur : andes
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top