Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhir Manis Perjuangan Atletico di La Liga

Foto : CESAR MANSO / AFP

Juara La Liga I Pemain-pemain Atletico Madrid, Luis Suarez (bawah) merayakan keberhasilan mereka menjuarai La Liga musim ini setelah pada laga terakhir mengalahkan Real Valladolid 2-1 di Jose Zorilla stadium, Valladolid, Minggu (23/5) dini hari WIB. Gelar ini merupakan yang pertama sejak 2014.

A   A   A   Pengaturan Font

VALLADOLID - Atletico Madrid akhirnya berhasil memenangkan La Liga dan Luis Suarez menemukan pembuktian sekaligus pembenaran langkahnya hijrah dari Barcelona. Gol pemain asal Uruguay itu mengamankan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Real Valladolid di Estadio Jose Zorrilla, Minggu (23/5) dini hari WIB. Kemenangan itu memastikan Atletico meraih gelar La Liga Spanyol.

Suarez memulai musim dengan kesedihan dan dia menangis setelah dipaksa pergi dari Barcelona. Namun, Suarez mengakhiri kompetisi La Liga dengan gol ke-21nya musim ini yang membuat Atletico meraih gelar liga pertama sejak 2014.

"Itu sulit musim panas lalu, cara Barcelona membenci saya, kurang menghargai saya," ujar Suarez. "Atletico membuka pintu untuk memberi saya kesempatan untuk menunjukkan bahwa saya masih bisa menjadi kekuatan," sambungnya.

Pelatih Atletico, Diego Simeone mengatakan strikernya yang berusia 34 tahun itu selalu bersemangat. "Suarez adalah orang yang berkarakter. Dia pemberontak, dia pencetak gol," ujar Simeone.

Sukses Atletico berarti musim tanpa trofi untuk Real Madrid berlanjut. Itu membuat lebih banyak pertanyaan akan masa depan pelatih Zinedine Zidane.

Atletico paham kemenangan akan menjamin mereka meraih gelar terlepas dari hasil yang diraih Real Madrid saat menjamu Villarreal di Alfredo Di Stefano. Nyatanya, tim asuhan Simeone itu tidak pernah nyaman, bahkan tuan rumah Valladolid sempat memimpin di awal.

Madrid juga tertinggal hampir sepanjang laga sebelum Karim Benzema menyamakan kedudukan pada menit ke-87 dan Luka Modric mencetak gol kemenangan 2-1 atas Villarreal di Valdebebas. Itu membuat Atletico bertahan di akhir pertandingan.

Ketika peluit akhir dibunyikan, para pemain berlari ke lapangan, Suarez berada di bawah tumpukan kaos merah dan putih. Perburuan gelar paling menegangkan dan tak terduga di kompetisi Eropa akhirnya selesai.

Lebih dari sepekan yang lalu, Simeone mengatakan ini adalah "Zona Suarez". Itu terbukti, pemain asal Uruguay itu mencetak gol kemenangan melawan Osasuna pekan lalu untuk mempertahankan gelar di tangan Atletico. Sekali lagi pada hari terakhir Suarez menempatkan timnya memastikan meraih trofi.

Ini adalah kedua kalinya dalam 17 tahun tim selain Barcelona atau Real Madrid memenangkan gelar La Liga. Atletico merebut gelar sekali sebelumnya di bawah Simeone pada 2014.

Atletico memasuki pertandingan setelah menjadi yang teratas sejak Desember. Namun, mereka tidak melakukan apa pun dengan cara yang mudah musim ini.

Keunggulan 10 poin pada Februari dipangkas menjadi dua pada Mei dan posisi mereka di puncak bergantung pada banyak kesalahan dari Real Madrid dan Barcelona.

Kekuatan dalam Kesulitan

Usai meraih gelar, Simeone mengatakan Atletico keberhasilan meraih gelar La Liga adalah kemenangan mengatasi kesulitan. "Ini merupakan tahun yang sangat sulit bagi kami dan bagi dunia, sulit bagi setiap tim dan di musim yang sulit Atletico keluar sebagai juara," ujar Simeone.

"Itu simbolis, itu berbicara tentang klub dan tim yang dibuat dari sesuatu yang berbeda, bahwa di saat-saat sulit, ketika segalanya tampak mustahil, dengan pandemi dan cedera dan tanpa suporter di stadion - dengan semua ini, para pemain kami memberikannya segalanya dan mereka berhasil," sambungnya.

Sementara itu, musim ini adalah pertama kalinya bagi Madrid maupun Barca tidak memenangkan La Liga atau Liga Champions sejak 2004.

Atletico menghabiskan 126 juta euro (2,2 triliun) untuk merekrut Felix pada 2019. Namun, sejak Simeone mengambil alih pada 2011, pengeluaran bersih mereka untuk transfer hanya sekitar 50 juta euro.

Sementara Real Madrid mengeluarkan lebih dari 200 juta dan Barcelona mendekati 600 juta euro.

Ketika Simeone mengambil alih, Atletico berada di urutan ke-10. Dalam satu dekade sejak itu, mereka tidak pernah finis di luar tiga besar dan setelah 18 tahun tanpa gelar, mereka sekarang memenangkannya dua kali. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top