Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi -- Penyelenggara Pemilu Harus Taati Konstitusi

Akademisi Serukan Hindari Perpecahan di Pemilu 2024

Foto : ANTARA/Luqman Hakim

Puluhan akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum 2045 menyampaikan seruan moral terkait Pemilu 2024 di Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Sabtu (20/5) .

A   A   A   Pengaturan Font

Akademisi menyerukan agar masyarakat tidak terpengaruh adu domba yang memicu perpecahan pada Pemilu 2024.

YOGYAKARTA - Puluhan akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum 2045 menyerukan agar masyarakat tidak terpengaruh berbagai upaya adu domba yang dapat memicu perpecahan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Menyerukan seluruh rakyat Indonesia, warga masyarakat digital yang cerdas, dan kritis agar waspada, tidak terpengaruh ujaran kebencian, fitnah, berita palsu, atau berbagai upaya adu domba yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa," kata Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Majang Palupi saat membacakan sejumlah pokok seruan moral Forum 2045 di Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Sabtu (20/5).

Melalui Pemilu 2024, lanjut Palupi, menyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan demokrasi Pancasila dengan mengutamakan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan keteladanan dalam berkompetisi secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Forum 2045 mengajak seluruh tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik cendekia, intelektual organik, para aktivis, guru, dan mahasiswa untuk berperan aktif mencerdaskan kehidupan berbangsa. "Termasuk, mengembangkan literasi demokrasi, memantau, dan mengawasi jalannya proses Pemilu 2024," ujar Palupi.

Organisasi keagamaan, organisasi masyarakat sipil, media masa, lembaga pendidikan, lembaga adat, dan komponen bangsa lainnya diajak turut serta menjadi pemandu nalar akal budi dan mewujudkan perilaku rakyat yang berdaulat dengan menyelenggarakan siar pendidikan politik, katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top