Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Ekstrem

Ajari Anak-anak Mengelola Emosi

Foto : ANTARA/Didik Suhartono

Seorang anak menempelkan stiker di pipi saat memperingati Hari Anak Nasional pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Jalan Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (23/7/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

"Ukurannya tidak menyakiti orang lain dan tidak membahayakan diri. Jadi marah boleh, tetapi jangan berkekerasan. Itu batasan yang perlu dipahami," tandas Ika.

Lebih lanjut Ika pun menjelaskan, beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi. Misalnya, peka terhadap tanda akan munculnya rasa marah atau sumber perubahan reaksi tubuh hormonal remaja seperti PMS. Kemudian setelah menyadari, seseorang bisa memproses emosi marah tersebut dan belajar untuk mengekspresikan secara sehat.

"Perasaan marah perlu diterima. Jangan dikatakan tidak boleh marah," ujarnya. Kemudian, orang perlu meredakan atau mengekspresikan amarah secara sehat. Ini baru bisa mengatur emosi ke arah netral.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat minta orangtua, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anak di lingkungannya agar tidak terlibat kriminal. "Kami minta mengawasi dan melarang anak-anak kumpul-kumpul, apalagi terlibat tawuran. Sebab ini bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain," jelas Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.

Imbauan tersebut disampaikan sebagai tindak lanjut kasus penyiraman air keras dua polisi oleh pelaku tawuran di Kembangan, Sabtu (21/9). Uus juga memperingatkan penjual bahan kimia, termasuk air keras, agar lebih hati-hati dalam menjual barang berbahaya tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top