Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

AirNav: "Traffic" Pesawat Turun 65,54% Selama Larangan Mudik

Foto : Istimewa

Sejumlah pesawat terparikir di Badara Undara.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Selama masa larangn mudik pada 6 - 12 Mei, AirNav Indonesia mencatat penurunan pergerakan pesawat udara rata-rata 65,54 persen pada 52 bandara di seluruh Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Sukarno mengatakan pada masa pelarangan mudik ini penerbangan yang masih beroperasi yang merupakan penerbangan yang memang masih diizinkan untuk beroperasi, yakni angkutan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara RI dan tamu kenegaraan, angkutan operasional penegakan hukum, angkutan barang (cargo flight), angkutan perintis, dan angkutan udara lain dengan keperluan mendesak untuk kepentingan non-mudik. Dimana kebijakan pemerintah untuk melarang mudik lebaran pada 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19 khu-susnya menggunakan transportasi udara, terbukti efektif.

"Jumlah pergerakan pesawat udara baik take-off maupun landing untuk rute domestik maupun internasional pada 52 bandara yang tersebar seantero Nusantara selama periode peniadaan mudik turun signifikan. Dari 23.469 pergerakan selama satu minggu sebelum periode peniadaan mudik manjadi 8.087 pergerakan selama periode peniadaan mudik," kata Pramintohadi dalam siaran persnya, Selasa, (18/5).

Dia menambahkan tiga bandara dengan penurunan pergerakan pesawat udara paling signifikan adalah Bandara Labuan Bajo, Bima dan Kulon Progo. Dimana bandara Labuan Bajo turun dari 136 pergerakan selama satu minggu, menjadi 6 pergerakan atau turun 94,85 persen. Bandara Bima turun dari 67 pergerakan selama satu minggu, menjadi 4 pergerakan atau turun 94,03 persen. Lalu bandara Kulon Progo turun dari 342 pergerakan selama satu minggu, menjadi 26 pergerakan atau turun 92,4 persen.

Pramintohadi juga mengatakan bahwa AirNav Indonesia juga mencatat penurunan untuk lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yakni Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, dan Denpasar. Dari data Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) yang melayani pergerakan pesawat udara di Bandara Soekarno-Hatta juga mengalami penurunan dari 4.641 pergerakan selama satu minggu, menjadi 1.463 pergerakan atau turun 68,48 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top