Ahli Sebut Mutasi Covid-19 Lebih Mudah Menyebar
Virus korona
JAKARTA - Mutasi virus korona baru atau Covid-19 telah menjadi jenis virus yang paling dominan dan menyebabkan wabah menyebar lebih cepat di seluruh dunia, kata seorang ahli.
Profesor Nick Loman, dari University of Birmingham, yang merupakan bagian dari Konsorsium Genomics Covid-19, mengatakan kepada program Radio Today BBC Radio 4 bahwa mutasi tersebut, yang dikenal sebagai D614G, membentuk kelompok terinfeksi lebih cepat di Inggris daripada virus aslinya yang dari Wuhan.
"Itu ada dalam lonjakan protein, yang merupakan cara yang sangat mudah untuk virus corona memasuki sel manusia, dan kami telah memperhatikan di Inggris dan di seluruh dunia bahwa frekuensi mutasi ini telah meningkat," kata Loman seperti dikutip dari New York Post, Jumat (24/7).
"Mutasi ini pertama kali diprediksi oleh pemodelan komputer. Mutasi ini memiliki dampak pada struktur protein sehingga kemampuan virus mengikat dan mampu memasuki sel. Hal ini baru-baru saja ditunjukkan dalam percobaan laboratorium untuk meningkatkan inefektifitas sel virus," tambah Loman.
Para ilmuwan mendapat kesimpulan ini setelah menganalisis lebih dari 40.000 genom di Inggris, kata Loman. Meskipun lebih mudah menyebar, mutasi baru itu tidak diyakini menyebabkan risiko kematian yang lebih besar atau tinggal di rumah sakit yang lebih lama, lapor Telegraph.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya