Agar Produk Migas Nasional Meningkat, Pemerintah Ingin Penerapan Teknologi EOR dan Migas Non-Konvensional Dipercepat
Lapangan Migas Pangkah milik PGN Saka berhasil menambahkan produksi migas menjadi 13.000 BOEPD.
JAKARTA - Pemerintah Indonesia meminta para kontraktor industri hulu migas atau KKKS untuk mempercepat penerapan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) dan Migas Non-Konvensional (MNK) guna meningkatkan produksi migas nasional.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya minta teknologi EOR dipakai oleh Pertamina, lalu migas nonkonvensional juga harus dihasilkan dari berbagai lapangan migas.
"Sekarang ini sudah harus dimulai karena dua hal ini, baik EOR maupun MNK, butuh waktu yang cukup panjang," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa (22/2).
Teknologi EOR merupakan metode menginjeksikan air ke dalam pori-porireservoirdi bawah permukaan agar produksi migas meningkat.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mendorong eksplorasi dan EOR pada 13 wilayah kerja migas yang akan berakhir kontraknya pada tahun ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya