Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pondasi Negara - Pancasila Sumber dari Semua Hukum

Agama-Pancasila Saling Memperkuat

Foto : ANTARA / Indrianto Eko Suwarso
A   A   A   Pengaturan Font

Bangsa Indonesia sangat beruntung mengingat ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila seiring sejalan dan saling menguatkan untuk kepentingan seluruh warga negara. Jadi tidak ada pertentangan yang merugikan.

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa hubungan antara agama dan Pancasila dalam konteks bernegara adalah saling memperkuat, bukan malah dipermasalahkan.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat menghadiri Peringatan Nuzulul Qur'an serta peringatan Hari Lahir Pancasila di Kantor Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6) malam.

"Hubungan antara agama dengan Pancasila adalah hubungan yang saling memperkuat. Bukan saling bertentangan. Konsep Pancasila digali dari nilai-nilai yang luhur," kata Moeldoko lewat keterangannya, Minggu (3/6).

Moeldoko menuturkan nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila dapat dipahami dalam tiga tataran, yakni nilai filosofis, nilai instrumentalia, dan nilai pragmatis.

Sebagai nilai instrumentalia misalnya, lanjut dia Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku dalam negara hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Pancasila dijadikan rujukan untuk membuat konstitusi dan aturan-aturan hukum di bawahnya," tutur mantan Panglima TNI ini.

Meski begitu, Ia menyadari bahwa belakangan ini relevansi Pancasila dalam kehidupan sehari- hari mulai diusik dan dipertanyakan. Apakah masih valid Pancasila itu dan sebagainya.

Menurut dia, kalau ada pertanyaan seperti itu harus dijawab bahwa Pancasila tentu saja masih valid dalam berbagai dinamika baik sosial, dinamika politik, dan dinamika persaingan global.

"Kita tidak perlu khawatir. Pancasila adalah ideologi yang terbuka, ideologi yang dinamis. Bagaimana mengejawantahkan, itu bisa disesuaikan dengan perkembangan lingkungan," ucapnya.

Karena sifatnya yang terbuka, tambah Moeldoko diskursus tentang hal itu pasti akan terjadi. "Silakan mendiskursuskan Pancasila. Syaratnya, kuatkanlah ideologi kita terlebih dahulu. Kalau tidak kuat, justru kita bisa dimakan atau termakan," jelas Moeldoko.

Selanjutnya, di hadapan para anggota Ansor dan Banser, Moeldoko juga ikut menjelaskan berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Terlebih, sumbangsih Ansor terhadap pemerintahan.

Nilai Kemanusiaan

Sementara itu Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menuturkan, nilai paling utama dari ideologi Pancasila adalah kemanusiaan. "Pancasila adalah rumusan nilai-nilai yang ujungnya adalah kemanusiaan. Karena itulah, Ansor berani menolong tetangga-tetangga yang beragama lain karena menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tutur Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin dalam acara yang sama.

Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, selama kurun waktu 50 tahun terakhir, Indonesia sangat disibukkan dengan berbagai persoalan domestik. Seperti pembangunan ekonomi dan tatanan sosial. Padahal, menurutnya, Indonesia adalah gudangnya peradaban dunia. Dikatakan, tujuan hidup berbangsa dan bernegara yaitu membangun peradaban.

"Kekuatan bangsa kita tidak hanya pada melimpahnya sumber daya alam, tapi kita ini gudangnya nilai peradaban dunia. Makanya dulu Gus Dur ketika menjadi presiden langsung keliling dunia. Tujuannya ya untuk menunjukkan bahwa Republik ini punya kekuatan," tuturnya.

fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top