Agama Mesti Jadi Pondasi Pemersatu Bangsa

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin menyayangkan adanya para agamawan maupun i lmu wan yang memberikan satu pernyataan yang memperkeruh masyarakat, khususnya di Indonesia. Padahal mereka seharusnya bertugas memberikan arahan, bukan malah memberikan pemahaman sesat kepada masyarakat.

Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat untuk kembali menjalankan nilai-nilai keagamaan yang sesungguhnya. Ia menilai, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang utuh jika kembali menjalankan agama sebagaimana mestinya.

"Kalau ada penafsiran Al-Qur'an atau kitab suci lain hasilnya adalah memprovokasi umat atau bahkan menindas itu harus ditinjau karena itu bertentangan dengan spirit kitab suci," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Nasaruddin menyatakan telah menyiapkan sebanyak 42 buku hasil kumpulan pemikirannya lewat tulisan yang termuat di banyak media. Ia menjelaskan kerja yang ia lakukan itu juga dalam rangka menekankan aspek ke-Indonesiaan dan kebersamaan dalam beragama.

"Dengan adanya buku-buku itu, saya ingin menekankan aspek kebersamaan bukan mengedepankan aspek ke- Indonesiaan tanpa mengecilkan etnik-etnik di dalamnya," pungkasnya. ruf/E-3