Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Adu Cepat Susi-Sandi Berakhir "Seri"

Foto : koran jakarta/ Peri Irawan

lomba I Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengayuh menggunakan dayung saat adu cepat dengan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga S Uno di Pulau Tidung Kepulauan Seribu, Minggu (6/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Menggunakan paddle (dayung) kesayangannya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kembali menerima tantangan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno (Sandi) untuk adu cepat. Kali ini, adu cepat mereka diadakan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Adu cepat kedua pejabat ini dilakukan guna memeriahkan perhelatan Tidung Aquathlon yang diikuti ratusan atlet. Sebelum bertanding, Susi sempat menaiki dayung-nya dari ujung barat Pulau Tidung Besar ke lokasi start, di dekat Jembatan Cinta atau ujung timur Tidung Besar.

Susi dan Sandi tampak akrab satu sama lain. Sesekali, Sandi yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra merayu Susi untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. Namun, rayuan bernada guyonan Sandi ini langsung dipotong Susi dengan jawaban "ngawur itu".

Susi lebih memilih fokus untuk pertandingannya itu. Saat hendak memulai bertanding, Susi menyeruput segelas kopi di atas dayung-nya di bibir pantai Tidung Besar. Sementara, Sandi bersiap-siap dengan sedikit gerakan pemanasan.

Adu cepat kali ini, Sandi akan berenang lanjut berlari, sedangkan Susi bermain padlle lanjut naik sepeda. Menempuh jarak sejauh 750 meter di laut Jakarta, keduanya beradu cepat melintasi laut antara Tidung Besar dan Tidung Kecil. Keduanya berlomba di sebelah timur Jembatan Cinta.

Kaos luar Sandi berwarna biru dilepaskannya saat hendak berenang. Sandi pun hanya menggunakan kaos renang berwarna hitam yang digunakannya di dalam kaos biru tadi. Sedangkan Susi menggunakan pakaian renang bercorak abu-abu. Saat aba-aba diteriakkan, keduanya pun mulai berlomba.

Awalnya, Sandi yang memimpin lebih dulu perlombaan itu, karena dayung Susi tak kunjung digerakkan. Beberapa saat kemudian, Susi pun menyusul dengan dayung-nya dan meninggalkan Sandi jauh di belakang. Lagi-lagi, Susi pun paling cepat sampai tiba di Tidung Kecil. Sedangkan Sandi masih terengah-engah di tengah lautan dengan gaya bebasnya.

Menuruni dayung-nya, beberapa ajudan Susi langsung menyiapkan sepatu karet mirip kaus kaki. Susi diarahkan untuk menaiki sepeda menyusuri jembatan Cinta sejauh 850 meter. Dilatihnya sepeda itu hingga akhirnya Susi terdepan dalam adu cepat.

Pungut Sampah

Di saat Susi telah sampai di garis finishing, Sandi baru saja menginjakkan kakinya di bibir pantai Tidung Kecil. Sandi tidak memikirkan dirinya untuk menang. Malah, beberapa sampah plastik yang ada didepannya, dia pungut untuk disimpan pada tempatnya. Aksi pengambilan sampah ini pun diikuti para perenang lainnya.

Lama tak melihat batang hidung Sandi yang jauh tertinggal, Susi pun berinisiatif kembali ke Tidung Kecil untuk menjemputnya. Sepeda kecil itu dikayuhnya kembali menyusuri Jembatan Cinta disambut riuh tepuk tangan penonton. Benar saja, tiba di Tidung Kecil, Susi baru melihat Sandi ang sedang siap-siap untuk berlari.

Susi pun menjatuhkan sepedanya dan dia berjalan cepat di atas Jembatan Cinta. Alhasil, Susi pun bisa didekati Sandi dan keduanya saling berpegangan tangan. Berjalan hingga akhirnya datang bersamaan di garis Finish.

Karena berhasil menyentuh pita kuning bersamaan, Sandi menganggap adu cepat itu seri. Padahal, Susi terlebih dahulu menyentuhnya dan kemudian kembali lagi menjemput Sandi ke Tidung Kecil. Sandi menganggap, kedatangan Susi di garis Finish pertama tadi tidak sah, karena dirinya tak melihat langsung Susi menyentuh garis Finish karena masih berenang menuju ujung Tidung Kecil.

"Iya deh (seri) biar bikin senang Sandi. Tadi yang pertama itu bohongan. Yang sebetulnya saya menang. Nanti dia sedih, menangis sama Mama Uno. Tidak boleh," ujar Susi berseloroh hingga tertawa lepas, di lokasi, Sabtu (5/5).

Sandi menduga, kehebatan Susi dalam bermain dayung berasal dari seduhan kopi yang diminum sebelum mulai pertandingan. Bahkan, Sandi sempat mencicipi kopi Menteri yang terkenal sering menenggelamkan kapal ini. Hingga akhirnya, Sandi pun tiba di garis finish berbarengan dengan Susi.
"Baru tahu, resep Ibu Susi bisa kerja keras terus yaitu kopi pahit. Tadi saya cicipin, makanya bisa seri tadi. Cicipin dulu sedikit, nanti lomba berikutnya insya Allah bisa nyicipin satu cup," ucap Sandi disambut riuh tepukan tangan penonton.

Usai bertanding dengan Susi, Sandi pun mengikuti lomba Aquathlon pada Minggu (6/5). Aquathlon ini diikuti 200 peserta nasional dan mancanegara. Mereka harus berenang sejauh 750 meter melintasi laut lalu berlari sejauh 10 kilometer dari Tidung Kecil ke Tidung besar menyusuri rumah-rumah warga.

peri irawan/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top