Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Adam Peaty Cetak Sejarah di Kejuaraan Dunia

Foto : AFP/ OLI SCARFF
A   A   A   Pengaturan Font

GWANGJU - Adam Peaty menjadi perenang putra pertama yang tiga kali menjadi juara dunia 100 meter gaya dada putra, setelah perenang Inggris ini memastikan treble emas pada kejuaraan dunia renang di Gwangju, Korea Selatan.

Perenang berusia 24 tahun yang tak terkalahkan dalam lima tahun terakhir pada berbagai kejuaraan besar, mencatat waktu 57,14 detik, sehari setelah memperbaiki rekor dunia atas namanya sendiri di bawah angka 57 detik yang juga pertama kali terjadi.

Peaty sebelumnya menjadi juara dunia dua kali nomor 100 meter gaya dada putra dan merupakan catatan yang sama dengan Brendan Hansen dari Amerika Serikat dan Norbert Rozsa dari Hungaria.

Dia menjadi perenang pertama dalam sejarah yang mendapatkan lima medali kejuaraan dunia dalam nomor gaya dada. Peaty langsung menggebrak untuk mendekati rekor dunia dan meninggalkan lawan-lawan terberatnya yang harus puas dengan perak dan perunggu.

Rekannya sesama Inggris, James Wilby, mendapatkan medali perak dengan catatan waktu 58,46 detik, sedangkan perenang China Yan Zibei meraih medali perunggu dengan mencetak rekor baru Asia 58,63 detik.

Peaty yang menciptakan rekor baru dunia 56,88 detik akhir pekan lalu, tersenyum lebar ketika melihat papan raksasa waktu dia hanya terpaut sedikit di bawah rekornya. Perenang bertato ini juga akan tengah memburu treble emas pada 50 meter gaya dada putra pekan ini dan mungkin bisa mencetak rekor dunia yang baru dalam nomor ini.

Peaty mendominasi dua nomor ini pada beberapa tahun belakangan dengan 15 kali mencetak waktu terbaik pada nomor 100 meter gaya dada putra.

Ledecky Mundur

Sementara itu, Juara Olimpiade Katie Ledecky menarik diri dari final renang gaya bebas 1.500 meter dan penyisihan 200m karena "alasan medis," kata Team USA.

Perenang berusia 22 tahun, yang telah memenangi 14 gelar dunia itu, kehilangan mahkota 400m-nya diambil alih oleh remaja Australia Ariarne Titmus pada akhir pekan lalu, pada hari pertama kompetisi kolam renang di Gwangju.

Ledecky memilih untuk tidak bertanding pada penyisihan 200m gaya bebas, Selasa pagi, dan setelah pemeriksaan kondisinya memutuskan melewatkan final 1.500m pada malam harinya, event yang ia dominasi pada tiga kejuaraan dunia terakhir.

Ofisial Team USA kepada AFP mengatakan, Ledecky tidak akan menarik diri dari sisa kejuaraan -- penyisihan 800m gaya bebasnya dijadwalkan Jumat pagi. Namun mereka memastikan juara dunia 14 kali itu mengeluh merasa tidak sehat sejak tiba di Korea Selatan.

"Katie merasa kurang enak badan sejak tiba di Gwangju pada 17 Juli dan dan tindakan pencegahan ini diambil untuk memastikan kesehatannya dan pemulihan yang tepat dan untuk memungkinkan dia memusatkan energinya pada jadwal yang dipersingkat," kata Direktur Pelaksana Tim Nasional Lindsay Mintenko.

Atlet Kanada Taylor Ruck, juara Commonwealth dan Pan Pacific, dan Emma McKeon dari Australia, yang memperoleh perak di kejuaraan dunia 2017, juga mundur dari 200m untuk lebih mengatur jadwal padat minggu ini.

Titmus, yang mencatat waktu tercepat ketiga dari penyisihan 200 meter gaya bebas dengan Sarah Sjostrom dari Swedia memimpin, menunjukkan reaksi kecewa terhadap mundurnya Ledecky. "Ya sedikit karena Anda tahu tiga gadis keluar - mungkin tiga tantangan terbesarku," kata atlet Australia itu.

"Sedikit lebih mudah sekarang, tetapi (juara dunia Italia Federica) Pellegrini masih ada di sana sehingga masih merupakan tantangan yang sulit." Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top