Ada Masalah, RI Belum Rasakan Manfaat Peralihan ke EBT
Maka dari itu, ia menekankan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim harus menjadi fokus saat ini bagi pertumbuhan ekonomi sebagai backbone dari ekonomi hijau.
Pembangunan rendah karbon yang dimaksud, meliputi penanganan limbah dan ekonomi sirkular, pengembangan industri hijau, pembangunan energi berkelanjutan, karbon biru, serta pemulihan lahan berkelanjutan. Kemudian, pembangunan berketahanan iklim, meliputi laut dan pesisir, air, pertanian, serta kesehatan.
Ada yang Salah
Ekonom Senior, Faisal Basri, dalam kesempatan terpisah mengatakan tren transisi energi global menunjukkan kenaikan, namun di Indonesia masih stagnan. Data membuktikan bahwa biaya renewable energy (EBT) dunia cenderung menurun, tetapi anehnya di Indonesia justru mahal, tentu ada yang salah.
"Energi surya terus dimanfaatkan negara-negara dunia, antara lain Tiongkok, Jepang, Jerman, Amerika, India. Tetapi, Indonesia masih kecil sekali pemanfaatan PLTS, bahkan lebih kecil dibandingkan Vietnam. Selain itu, berbagai negara yang berhasil menurunkan emisi memperlihatkan dampak postif terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya dalam FGD Indef mengenai Energi Baru dan Energi Terbarukan, Rabu (23/11).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya