Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ada Apa Tiba-tiba 300 Personel TNI di Lebak Disiagakan

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Warga melihat kondisi jembatan yang ambles di Cijoro, Lebak, Banten, Jumat (29/10/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Lebak - Sebanyak 300 personel TNI di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten siaga menghadapi dampak fenomena La Nina yang ditandai peningkatan curah hujan disertai angin kencang dan petir.

"Semua personel itu siap siaga untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam," kata Komandan Kodim 0603/Lebak Letkol Nur Wahyudi di Lebak, Rabu.

Kabupaten Lebak langganan banjir dan longsor karena kondisi alamperbukitan, pegunungan, dan aliran sungai.

Curah hujan di daerah setempat terjadi peningkatan menyusul fenomena La Ninayang dapat menimbulkan banjir dan longsor.

"Kami menjalin koordinasi bersama-sama dengan BPBD Lebak untuk mengantisipasi bencana alam itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Ia menginstruksikan semua anggota TNI yang bertugas di koramil untuk waspada menghadapi dampak La Nina. Anggota juga siapmengoperasikan perahu milik BPBD setempat dalam evakuasi warga jika terjebak banjir.

Selain itu, TNI menyalurkan beras untuk korban bencana alam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya memetakan 14 kecamatan yang masuk kategori rawan banjir dan 16 kecamatan rawan longsor.

Kebanyakan daerah rawan longsor di kaki Gunung Halimun Salak, di antaranya Kecamatan Lebak Gedong, Sobang, Cibeber, Cilograng, Bayah, Muncang, Panggarangan, Cigemblong, Sobang, Cipanas, Bojongmanik, Cirinten, Cihara, dan Muncang.

Daerah rawan banjir, di wilayah aliran sungai, di antaranya Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cikulur, Gunungkencana, Banjarsari, Sajira, Maja, Wanasalam, dan Curugbitung.

Pemetaan itu, kata dia, untuk mengantisipasi dan meminimalisasi kerusakan material maupun infrastruktur.

"Kami berharap melalui pemetaan ini tidak mengakibatkan kerusakan material dan infrastruktur cukup besar hingga," katanya.

BPBD Lebak menghadapi cuaca buruk, melalui koordinasi dengan TNI, Polri, instansi terkait hingga relawan, guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material cukup besar.

Pihaknya mempersiapkan stok logistik untuk korban bencana alam tersebut.Persediaan logistik di gudang, antara lain 50 ton beras, lauk pauk, mi, minuman kemasan, dan peralatan dapur, tikar, tenda untuk mendirikan dapur umum dan obat-obatan.

Selain itu, pihaknya mendapatkan bantuan dari cadangan beras pemerintah daerah 115 ton melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial setempat.

"Persediaan logistik itu relatif aman dan mencukupi hingga enam bulan ke depan," kata Febby.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top