Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ada Apa Ini Tiba-tiba Puluhan Ribu Dosis Vaksin Dikirim ke Mataram

Foto : ANTARA/Nirkomala

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr Lalu Hamzi Fikri saat ditemui di RSUD Kota Mataram usai rapat koordinasi percepatan cakupan vaksinasi di NTB. Senin (24/1-2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Mataram - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat siap mengirim puluhan ribu dosis vaksin COVID-19 jenis Sinovac ke Kota Mataram, guna mendukung percepatan capaian vaksinasi COVID-19, terutama untuk sasaran anak usia 6-11 tahun.

"Dosis vaksin COVID-19 yang kami siapkan untuk Kota Mataram sekitar 31.000 dosis dikirim bertahap. Hari ini kami akan berikan 6.000 dosis dan selanjutnya kamisiap kirim 25.000 dosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Senin.

Fikri yang ditemui di RSUD Kota Mataram, usai mengikuti rapat koordinasi percepatan cakupan vaksinasi di NTB, mengatakan alokasi dosis vaksin COVID-19 tersebut diberikan untuk Kota Mataram karena adanya temuan kasus positif COVID-19 varian omicron, Matraam sedang gencar dan semangatnya melakukan vaksinasi, terutama untuk anak usia 6-11 tahun.

"Antusias aparat, siswa dan orang tua serta masyarakat umum harus kita dukung, karenanya Mataram diprioritaskan dapat dosis vaksin sebagai upaya percepatan vaksinasi usia 6-11 tahun," katanya.

Fikri mengatakan dosis vaksin yang akan diberikan ke Kota Mataram itu sebagian merupakan dosis vaksin yang ada di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Tengah.

"Dengan rincian 3.000 dari dari Kabupaten Lombok Utara, 25.000 dosis dari Lombok Tengah dan 3.000 dosis stok kami," katanya.

Dosis vaksin tersebut, katanya, dialihkan, sebab melihat cakupan vaksinasi di daerah tersebut masih belum ada peningkatan. Karenanya, setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan mengacu pada aturan, pengalihan dosis vaksin dibolehkan.

"Daripada stok vaksin di satu daerah tidak digunakan serta menghindari kedaluwarsa, lebih baik kamialihkan untuk daerah yang progres vaksinasinya tinggi," katanya.

Akan tetapi, lanjut Fikri, vaksin yang dialihkan ini sifatnya dipinjam dan akan diganti sesuai jatah masing-masing daerah yang sudah dipinjam.

Begitu juga dengan 40.000 vaksin jenis Moderna yang ada di Kabupaten Dompu, katanya, masih menunggu arahan pemerintah pusat agar dapat digunakan sebagai vaksin penguat (booster), seperti halnya tenaga kesehatan yang vaksin pertama dan kedua (vaksin primer) menggunakan Sinovac, vaksin ketiga menggunakan Moderna.

"Kalau aturan saat ini vaksin primer menggunakan Sinovac, maka dosis tiga menggunakanPfizer atau AstraZeneca, sedangkan vaksin primer AstraZeneca menggunakan Moderna dan Pfizer," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top