Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Ada Apa dengan "Offshoring" dan "Outsourcing"?

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, di akhir tahun ini, kantor saya mengadakan evaluasi efektivitas kerja WFH dan biaya operasional yang ditimbulkan. Ada beberapa usulan untuk melakukan offshoring ataupun outsourcing selama era pandemi ini. Saya belum pernah melakukan ini sebelumnya. Mohon advisnya ya Bu, apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Terima kasih.

Jawaban:
Work from home atau bahkan work from Bali tampaknya telah menjadi kebiasaan baru di era new normal. Kenyataan ini mengubah pandangan kita tentang konsep ruang dalam pekerjaan. Ternyata, banyak pekerjaan dapat diselesaikan secara remote atau tanpa kehadiran fisik karyawan di kantor setiap hari. Karena itulah, offshoring atau outsourcing dapat menjadi pilihan untuk menekan biaya operasional dan sekaligus mengembangkan bisnis. Apa perbedaan dan manfaatnya? Simak penjelasan berikut seperti yang dilansir dari laman employers.glints.

Pengertian Offshoring
dan Outsourcing
Secara definisi, offshore adalah strategi perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk merekrut pekerja dari negara lain. Biasanya hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya operasional dan memanfaatkan keahlian pekerja tanpa batas geografis.
Adapun outsource merupakan penggunaan jasa dari pihak ketiga untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dalam perusahaan seperti customer service, pekerjaan manufaktur, atau administrasi. Memangkas biaya operasional juga menjadi alasan di balik strategi outsource perusahaan.
Kelebihan Offshoring
dan Outsourcing
Setelah mengetahui perbedaan di antara keduanya, tentu ada kelebihan yang ditawarkan dari masing-masing pilihan. Pilihan offshore memberikan kelebihan kepada pemilik perusahaan untuk membayar keahlian pekerja dari negara lain dengan harga yang lebih murah.Selain itu, pekerjaan juga dapat selesai lebih cepat dengan mendistribusikan beban pekerjaan ke tenaga ahli lain yang handal terlepas daridomisili mereka tinggal. Dengan demikian, karyawan yang bekerja di kantor dapat lebih fokus untuk memikirkan strategi pengembangan bisnis.
Di sisi lain, outsourcing memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan fleksibilitas jumlah tenaga kerja. Misalnya, jika perusahaan sedang memiliki banyak proyek, maka jumlah staf dapat ditambahkan dengan mudah. Begitu pula sebaliknya, jika proyek pada bulan tertentu jumlahnya lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya, maka perusahaan dapat mengurangi jumlah staf tanpa adanya kewajiban untuk membayarkan uang pesangon serta kewajiban lainnya.

Tips dalamMelakukan
Offshoring dan Outsourcing
Meskipun dengan melakukan offshore maupun outsource dapat memangkas beberapa biaya dalam menjalankan perusahaan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda menetapkan pilihan di antara keduanya, terutama karena adanya keterlibatan pihak ketiga.

Memilih perusahaan penyedia outsourcing atau offshoring
Dalam memilih perusahaan penyedia jasa offshore ataupun outsource perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain standar kualitas perusahaan tersebut, kualifikasi dari para karyawan, serta pengalaman dan jumlah klien yang pernah bekerja sama dengan perusahaan penyedia outsource atau offshore.

Keamanan data perusahaan
Penyedia jasa outsource atau offshore biasanya melayani beberapa klien sekaligus, maka perlu diperhatikan perihal keamanan data perusahaan Anda. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan hal ini, ada baiknya meminta pihak ketiga untuk memberikan jaminan kerahasiaan data atau jaminan ketersediaan layanan untuk klien.

Waktu tunggu yang lebih lama
Memiliki karyawan on site tentunya bisa memberikan jaminan waktu yang lebih singkat untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul secara tiba-tiba. Dengan melibatkan perusahaan outsource atau offshore ada kemungkinan Anda akan menghadapi waktu tunggu yang lebih lama hingga suatu permasalahan dapat terselesaikan.

Kesenjangan budaya
Mempekerjakan karyawan dari negara yang berbeda bisa menimbulkan adanya kesenjangan budaya dalam bekerja. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan pelatihan kepada karyawan offshore agar dapat memahami kebiasaan perusahaan Anda dalam bekerja dan kebiasaan komunikasi yang berlaku untuk mendukung pekerjaan sehari-hari.

Tantangan dari
Offshoring dan Outsourcing
Jika akhirnya Anda memilih untuk melakukan offshore atau outsource, ada beberapa tantangan yang dapat muncul, di antaranya adalah sebagai berikut:

Biaya Tinggi yang Tak Terduga
Pilihan outsourcing atau offshore sering kali disebut sebagai pilihan yang tepat jika Anda ingin menghemat biaya operasional bisnis. Namun, untuk mendapatkan karyawan dengan kualitas yang baik, terkadang Anda perlu mengeluarkan anggaran yang lebih. Hal ini disebabkan oleh kualitas mendunia yang dimiliki oleh tenaga kerja offshore.

Standar Kualitas Bisnis
yang Berbeda
Ketika melakukan offshore atau outsource, ada kemungkinan kualitas pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan ekspektasi Anda sebagai pemilik bisnis. Faktor-faktor seperti individu yang tidak berpengalaman, manajemen tim lemah, dan kegagalan untuk memahami spesifikasi tugas bisa menjadi penyebab outcome yang tidak sesuai dengan harapan Anda.

Komunikasi yang Tidak
Transparan
Karena lokasi tenaga kerja yang jauh, perlu dilakukan komunikasi yang transparan dengan memanfaatkan aplikasi untuk melakukan meeting secara daring dan aplikasi yang bisa mengorganisir pekerjaan yang harus diselesaikan. Aplikasi ini bisa membantu bisnis Anda dapat berjalan dengan lebih transparan dan efektif. Anda bisa memberlakukan kebijakan seperti weekly meeting dengan tim untuk menjaga kualitas dan melacak hal-hal apa saja yang sedang terjadi dalam perusahaan Anda.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top