Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ada Apa 196 Tenaga Kesehatan Batal Ikut Vaksinasi Covid-19

Foto : ANTARA/HO-Aspri.

Ilustrasi - Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini menerima vaksin COVID-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Mukomuko - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan hingga saat ini sebanyak 196 tenaga kesehatan di daerah itu batal mengikuti vaksinasi COVID-19 karena mengalami berbagai penyakit.

"Sebanyak 196 nakes yang batal mengikuti vaksinasi COVID-19 tersebut tersebar di 19 dari 20 pos pelayanan vaksinasi COVID-19 di daerah ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.

Bustam Bustomo yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko mengatakan hal itu berdasarkan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di 20 pos pelayanan vaksinasi COVID-19 yaitu 17 puskesmas, RSUD, klinik bhayangkara dan Dinkes.

Ia menyebutkan, sebanyak 736 tenaga kesehatan di daerah ini yang telah registrasi atau 56,18 persen dari sebanyak 1.310 orang, sebanyak 452 orang di antaranya telah menerima vaksin COVID-19, 196 nakes batal mengikuti vaksinasi COVID-19 karena mengalami berbagai penyakit dan 88 nakes ditunda karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

Bustam seperti dikutip dari Antara menjelaskan penyebab 196 tenaga kesehatan di daerah ini batal mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap pertama karena mereka mengalami berbagai penyakit dan orang dengan penyakit tersebut tidak bisa menerima vaksin COVID-19.

"Berdasarkan hasil skrining puluhan tenaga kesehatan daerah ini memiliki riwayat berbagai penyakit lainnya sehingga mereka ini tidak direkomendasikan mengikuti vaksin COVID-19," ujarnya.

Sebanyak 71 tenaga kesehatan di daerah ini terpaksa ditunda menerima vaksin COVID-19 karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan menerima vaksin tersebut.

"Kalau tenaga kesehatan yang saat ini ditunda menerima vaksinasi COVID-19 kemungkinan mereka masih bisa menerima vaksinasi COVID-19 setelah kondisi kesehatannya pulih," ujarnya.

Ia menyebutkan 1.310 tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah daerah setempat yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 tahap pertama di daerah ini, terdiri atas 1.300 tenaga kesehatan dan 10 pejabat pemerintah daerah tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top