Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ada-ada Saja! Polisi Vietnam Interogasi Tukang Mi yang Memparodikan Salt Bae

Foto : BBC/Peter Lam Bui

Tukang mi Bui Tuan Lam dipanggil Kepolisian Vietnam setelah menirukan gaya Salt Bae dan mengunggahnya ke media sosial

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Kepolisian Vietnam memanggil seorang tukang mi setelah dia mengunggah video di media sosial yang memparodikan koki kondang Nusret Gökçe atau biasa disebut Salt Bae. Video di Facebook tersebut menampilkan tukang mi bernama Bui Tuan Lam sedang menaburkan daun bawang ke sebuah mangkuk mi sapi dengan menirukan gaya Salt Bae.

Bui menjuluki dirinya 'Bae Daun Bawang' dalam sebuah unggahan yang muncul bersama video itu. Enam hari kemudian, kepolisian memanggil Bui.

Bui kemudian mengunggah foto di Facebook yang memperlihatkan dirinya sedang diinterogasi dua polisi berseragam. Bui juga mengaku telah mendapat panggilan kedua dari kepolisian.

Kepolisian di Vietnam lazim memanggil orang-orang yang diyakini kritis terhadap Partai Komunis Vietnam.

Pemanggilan terhadap Bui dilakukan setelah dua pekan lalu muncul sebuah video viral yang memperlihatkan Salt Bae sedang menyajikan daging steak berlapis emas kepada seorang menteri asal Vietnam.

Menteri keamanan masyarakat Vietnam, Jenderal Tom Lam, kedapatan menikmati santap makan malam di restoran terkenal di London, Nusr-et.

Para kritikus mempertanyakan pilihan tempat makan malam, dengan hidangan steak yang harganya melebihi gaji bulanan menteri tersebut.

Video ini muncul di akun TikTok Mr Gokce, tapi dilaporkan sudah dihapus setelah mendapat perhatian dari media dan sasaran kemarahan publik Vietnam.

Restoran yang berada di kawasan elite Knightsbridge, London itu terkenal karena harga menunya yang mahal. Harga hidangan ini tidak ditampilkan dalam website restoran tersebut, tapi berdasarkan berbagai ulasan harga steak berlapis emas itu antara £850 sampai £1,500 (16,4 juta rupiah - 28,9 juta rupiah).

Harga tersebut belum termasuk minuman dan makanan tambahan lainnya, serta 15 persen biaya pelayanan.

Sejauh ini masih belum jelas berapa total harga dan siapa yang membayar sajian makan malam tersebut. Sementara, gaji menteri Vietnam per bulan antara 600 sampai 800 dollar AS (8-11 juta rupiah). Gaji ini belum termasuk tunjangan lainnya.

Delegasi dari Vietnam ini berada di London setelah menghadiri KTT iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia.

Video makan malam jenderal dan jajarannya ini diunggah pada 3 November oleh akun TikTok Mr Gokce yang memiliki 11 juta pengikut. Video itu menunjukkan koki Salt Bae sendiri yang menghidangkan steak di hadapan delegasi dari Vietnam, dan kemudian menyuapi sepotong daging langsung ke mulut sang jenderal.

Meskipun video aslinya telah dihapus, tapi duplikasi dan tangkapan layarnya sudah menyebar luas di internet.

Aktivis HAM, Hoang Dung, adalah salah satu orang yang pertama mengunggah gambar itu di halaman Facebook pribadinya, dan mempertanyakan kenapa jamuan makan malam harus diadakan di restoran mahal seperti itu.

Banyak pengguna media sosial menghujat santapan mahal tersebut dan menyandingkannya dengan kemiskinan di Vietnam.

"Uang pajak yang saya bayar telah digunakan untuk berfoya-foya," kata seorang warganet kepada Radio Free Asia. "Vietnam masih miskin, tapi kehidupan menteri sangat mewah, pejabat ini sangat menikmati pemborosan," tulis pengguna Facebook bernama Mung Tin Ngo.

Tapi ada juga yang membela menteri ini. Menurut mereka, pejabat berhak atas tunjangan pengeluaran perjalanan dinas, sementara yang lain memperkirakan jajaran menteri ini kemungkinan diundang ke restoran dan ditraktir pihak ketiga.

Pihak Jenderal Tom Lam belum memberikan komentar apa pun.

Vietnam yang pernah tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia, telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam 30 tahun terakhir. Namun, sebagian besar penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Penghasilan rata-rata warga Vietnam sebesar 230 dollar AS per bulan (3,2 juta rupiah) pada 2021, menurut Badan Pusat Statistik setempat.

Ekonomi negara di Asia Tenggara terpukul karena pandemi virus korona, dan penduduknya menjalani karantina wilayah yang ketat untuk mengendalikan penyebaran virus. BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top