
AC Milan Butuh Kebangkitan di San Siro
Feyenoord akan bertandang ke San Siro I Pemain Feyenoord, Quinten Timber (tengah) berusaha menahan tendangan pemain, AC Milan, Tijani Reijnders pada pertandingan leg pertama play-off fase gugur Liga Champions UEFA.
Foto: AFP/ JOHN THYSMILAN - Feyenoord yang memiliki keunggulan tipis bertekad menyelesaikan misi saat bertandang ke San Siro untuk menghadapi AC Milan dalam leg kedua playoff Liga Champions, Rabu (19/2) dini hari WIB.
Klub raksasa Belanda yang kini tanpa pelatih itu secara mengejutkan menundukkan tim asuhan Sergio Conceicao dengan kemenangan 1-0 di De Kuip pada laga leg pertama. Jika mampu mempertahankan atau memperbesar keunggulan tersebut, tiket ke babak 16 besar sudah menanti. Pemenang laga ini akan menghadapi Inter Milan atau Arsenal di babak 16 besar.
Mike Maignan, yang kerap dipuji sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di Eropa, justru menjadi sorotan negatif dalam laga leg pertama. Gol jarak jauh Igor Paixao di menit ketiga yang seharusnya bisa diamankan, malah lolos dari genggamannya dan bersarang di gawang AC Milan.
- Baca Juga: Mbappe Ingin Membuat Sejarah di Real Madrid
- Baca Juga: Liverpool Hadapi Fase Krusial Menuju Gelar
Gol tunggal Paixao itu menjadi pembeda di Rotterdam, dan sejarah pun tidak berpihak kepada AC Milan dalam upaya membalikkan keadaan.
Secara statistik, Rossoneri hanya mampu lolos dari satu dari enam laga fase gugur Liga Champions terakhir setelah kalah di leg pertama. Satu-satunya pengecualian adalah kebangkitan gemilang melawan Manchester United di semifinal 2006-2007. Namun, San Siro tetap menjadi benteng yang sulit ditaklukkan.
Santiago Gimenez, yang baru saja meninggalkan Feyenoord untuk bergabung dengan Milan pada Januari lalu, gagal memberikan dampak besar saat menghadapi mantan timnya pekan lalu. Namun, pemain internasional Meksiko itu bangkit dengan mencetak gol kemenangan dalam laga Serie A melawan Hellas Verona pada Sabtu (15/2).
Sebagai tim tuan rumah di San Siro, Milan kini mencatatkan 12 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi sejak takluk 0-2 dari Napoli pada Oktober lalu. Namun, Milan masih tertinggal dalam perburuan tiket kompetisi Eropa melalui Serie A dan mungkin harus menjuarai Liga Champions musim ini untuk kembali berlaga musim depan.
Sergio Conceicao menyadari tantangan yang menanti tim asuhannya dan menegaskan bahwa Milan belum menyerah. “Kami sadar ini bukan situasi ideal, tetapi kami bermain di San Siro, di hadapan pendukung. Kami tahu apa yang harus dilakukan. Kami harus menunjukkan karakter, determinasi, dan kualitas. Feyenoord tim yang kuat, tetapi kami juga memiliki sejarah dan ambisi besar di kompetisi ini,” ujar Conceicao.
Feyenoord, yang juga menghadapi kesulitan di kompetisi domestik, dengan PSV Eindhoven dan Ajax bersaing ketat di puncak klasemen Eredivisie. Feyenoord mengambil keputusan mengejutkan dengan memecat pelatih Brian Priske hanya dua hari sebelum menjamu AC Milan.
Priske diberhentikan tak lama setelah membawa tim asuhannya menang 3-0 atas Sparta Rotterdam, dengan dewan klub menyatakan adanya kurangnya progres di bawah kepemimpinannya. Namun, pengganti sementara, Pascal Bosschaart, langsung membuat kesan luar biasa dengan kemenangan atas Milan.
Kini, mantan pemain Feyenoord itu berupaya membawa klub asal Rotterdam itu ke babak 16 besar Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 1974-1975, lima tahun sebelum dia lahir. Namun, kelemahan lama Feyenoord kembali terlihat pada akhir pekan lalu.
Setelah kemenangan bersejarah atas Milan, mereka harus puas dengan hasil imbang tanpa gol melawan NAC Breda di Eredivisie. Itu menjadi laga tandang kelima berturut-turut tanpa kemenangan di semua ajang, sekaligus pertandingan kedua berturut-turut tanpa mencetak gol.
Meski demikian, Feyenoord setidaknya menunjukkan permainan atraktif saat berlaga di Liga Champions musim ini. Dalam empat laga tandang, mereka telah mencetak total 22 gol, rata-rata lebih dari lima gol per pertandingan. Namun, mereka juga memiliki kelemahan besar di lini belakang, mengingat terakhir kali mereka mencatatkan clean sheet dalam laga tandang di kompetisi ini terjadi pada September 2002.
Kondisi Tim
AC Milan mendapat kabar baik dengan kembalinya Yunus Musah dari skorsing, sementara tidak ada tambahan cedera atau suspensi dari leg pertama. Namun mereka masih tanpa Alessandro Florenzi, Emerson Royal, Pierre Kalulu, dan kemungkinan Ruben Loftus-Cheek. Christian Pulisic dan Rafael Leão diperkirakan kembali ke starting XI setelah tampil dari bangku cadangan melawan Verona.
Di sisi lain, Feyenoord kehilangan banyak pemain akibat cedera, termasuk Ayase Ueda, Quinten Timber, Calvin Stengs, dan Justin Bijlow. Selain itu, bek kiri Quilindschy Hartman tidak bisa dimainkan karena tidak terdaftar di Liga Champions, membuat Pascal Bosschaart berpotensi tanpa satu tim penuh untuk laga ini. ben/AFP/I-1
Perkiraan Formasi
AC Milan 4-2-3-1
Maignan
Walker, Gabbia, Pavlovic, Hernandez
Fofana, Reijnders
Pulisic, Felix, Leão
Gimenez
Feyenoord 4-2-3-1
Wellenreuther
Read, Beelen, Hancko, Smal
Moder, Milambo
Hadj Moussa, Ivanusec, Paixao
Carranza
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 5 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'