Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Stasiun Pondok Rajeg Tunggu Perizinan

Foto : ANTARA/HO-Humas Badan Pengelola Transportasi Jabod

Sebuah kereta api di Stasiun Pondok Rajeg di Depok Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Operasi Stasiun Pondok Rajeg, Depok, masih menunggu izin keluar. Saat ini pengelola baru merampungkan syarat perizinan. "Operasi Stasiun Pondok Rajeg masih menunggu keluarnya izin," jelas Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Zamrides, yang dipantau Senin (29/7).

Zamrides menjelaskan, dokumen perizinan yang telah diselesaikan meliputi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL-UPL). Kemudian, sertifikat laik fungsi (SLF), penilaian sistem keselamatan, pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian, serta standar pelayanan minimum (SPM).

Zamrides menuturkan, persetujuan Andalalin telah dikeluarkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat tanggal 15 Desember 2022. Lalu, UKL-UPL telah diterbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok tanggal 6 Desember 2023.

Kemudian, penilaian sistem keselamatan oleh Direktur Keselamatan Perkeretaapian tanggal 23 Februari 2024. Selanjutnya, dokumen SLF oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Depok tanggal 21 Maret 2024.

Selain dokumen tersebut, Zamrides menambahkan prasarana perkeretaapian berupa jalur dan bangunan KA telah selesai diuji. Ini dinilai memenuhi persyaratan teknis. Emplasmen (peron) yang tadinya 60 meteri, diperpanjang menjadi 240m.

Lalu, pengangkat track di antaranya ada 40 cm sampai dengan 1,5 m. Untuk memenuhi uji prasarana, Stasiun Pondok Rajeg juga telah memenuhi SPM. Dukungan secara penuh juga diberikan KCI dalam rangka mempermudah layanan penumpang. Salah satunya, telah tersedianya tapping gate, vending machine, peralatan ticket counter, signage, dan kursi tunggu penumpang.

"Untuk mempercepat pengoperasian layanan Stasiun Pondok Rajeg, kami juga telah berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian," tutur Zamrides. Diharapkan Ditjen Perkeretaapian dapat menugaskan penyelenggara prasarana perkeretaapian untuk merawat dan mengoperasikannya.

Dia menambahkan, studi kelaikan Stasiun Pondok Rajeg telah dilakukan BPTJ tahun 2020. Kemudian, dilanjutkan dengan desain stasiun serta kajian lalu lintas pada tahun 2021. Adapun untuk konstruksi dilaksanakan pada tahun 2022-2023.

Lingkup pekerjaan pada tahun 2022 meliputi pengangkatan track dan listrik aliran atas untuk penyesuaian persyaratan kelandaian, serta pengembangan struktur bawah bangunan stasiun dan peron. Untuk tahun lalu, lingkup pekerjaan meliputi pembangunan bangunan utama stasiun.

Pekerjaan lain, struktur atas peron serta pekerjaan landscape. Ini meliputi pekerjaan arsitektur, akses jalan utama, dan fasilitas parkir. Keseluruhan fasilitas ini telah diserahkan kepada Ditjen Perkeretaapian.

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg yang dilakukan BPTJ bertujuan untuk mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong, Citayam dan Depok. Juga untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Cilodong dan Pondok Rajeg. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top