Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Kemenkes Terus Mendorong Vaksinasi Lansia

73 Persen Kematian Covid-19 Sebab Tak Dilindungi Vaksin

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menyatakan 73 persen dari total 2.484 kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia dialami masyarakat yang belum memperoleh perlindungan vaksin.

"Sebanyak 73 persen ini belum divaksin lengkap, baik sama sekali belum mendapatkan vaksin maupun yang baru mendapatkan satu kali dosis vaksin," kata Nadia saat menyampaikan siaran pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Selasa (22/2).

Dari total 2.484 angka kematian, kata Nadia, mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 umumnya memiliki interval waktu keterlambatan vaksinasi dosis kedua selama 5,8 bulan sejak pemberian dosis pertama. Sebanyak 46 persen pasien lain memiliki komorbid, serta 21 persen di antaranya memiliki komorbid lebih dari satu penyakit.

Nadia, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, mengatakan dari total 17.871 pasien dirawat sejak 21 Januari hingga 19 Februari 2022, kasus kematian meningkat pada kelompok lansia, orang dengan komorbid, dan belum melengkapi vaksinasi.

Untuk itu, Kemenkes terus mendorong vaksinasi, terutama untuk kelompok sasaran lansia demi memberikan perlindungan dari risiko penyakit yang parah maupun berpotensi menghadapi kematian akibat Covid-19.

Ia mengatakan risiko kematian bagi nonlansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan dosis penguat atau booster berkisar 0,49 persen, sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapatkan booster berkisar 7,5 persen.

"Ini risikonya sangat rendah, yang artinya dengan adanya vaksinasi terlihat bahwa kematian itu turun dengan adanya pemberian vaksinasi," katanya.

Sementara itu, risiko kematian nonlansia tanpa komorbid yang telah divaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen, sementara risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap yakni 22,8 persen, katanya menambahkan.

Hasil Kajian

Lebih jauh, Nadia mengatakan hasil kajian Kemenkes menunjukkan risiko kematian meningkat rata-rata 3,5 kali lebih tinggi pada kelompok lansia dan orang yang memiliki komorbid serta pada orang yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Vaksinasi lengkap memberikan perlindungan hingga 67 persen dari kematian, bahkan 91 persen perlindungan bagi yang telah mendapatkan vaksinasi booster," kata Nadia.

Kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sejak masuknya varian Omicron mencetak rekor harian tertinggi yakni sebanyak 257 orang, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dihimpun di Jakarta hingga Selasa siang.

Angka tersebut menambah jumlah korban jiwa Covid-19 di Indonesia sebanyak 146.798 orang. Menurut data tersebut, angka kematian tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Tengah (64), kemudian Jawa Timur (43), DKI Jakarta (33), dan Bali (23).

Selanjutnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 juga bertambah sebanyak 57.491 orang, menjadikan total kasus positif sebanyak 5.289.414 orang. Kasus positif tertinggi terdapat di Jawa Barat (13.658), kemudian Jawa Timur (7.569), DKI Jakarta (5.208), dan Jawa Tengah (4.219).

Adapun angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia juga bertambah 38.474 orang. Total 4.593.185 orang menjadi penyintas. Sementara itu, provinsi dengan kesembuhan tertinggi tercatat di DKI Jakarta (9.500), Jawa Barat (5.976), dan Jawa Timur (5.756).

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan Satgas menerapkan sejumlah strategi menghadapi lonjakan kasus, mulai dari mengaktifkan peran duta perubahan perilaku hingga pembagian masker gratis kepada masyarakat.

"Dalam dua bulan terakhir, kami melakukan penebalan (rekrutmen baru) duta perubahan perilaku sebanyak 28.687 orang di seluruh Indonesia," kata Sonny.

Ia mengatakan upaya tersebut merupakan salah satu strategi pihaknya menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang didominasi varian Omicron. Tujuannya, menghindari lonjakan kasus tak terkendali yang berakibat pada beban berlebih di fasilitas kesehatan.

Duta perubahan perilaku yang direkrut telah diberi pelatihan khusus dan secara sukarela turun langsung ke lapangan, mengedukasi masyarakat untuk menerapkan perilaku pencegahan penularan dengan 3M, mendukung upaya 3T dan vaksinasi. Hingga saat ini, tercatat 163.113 orang duta perubahan perilaku yang tersebar di 502 kabupaten/kota se-Indonesia


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top