Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bantuan Sosial

503 Keluarga Keluar dari Penerima Bansos

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, dalam Seminar Nasional Konferensi Mahasiswa bertema “Optimalisasi SDM Unggul demi Tercapainya SDG’s 2030 di Indonesia”, di Jakarta, Selasa (14/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengatakan, 503 keluarga mengajukan pengunduran diri dari daftar penerima bantuan sosial (Bansos). Dia memastikan, keputusan tersebut merupakan permintaan sendiri dari yang bersangkutan, tanpa ada paksaan.

"Ada sekitar 503 keluarga yang nanti akan siap graduasi, siap keluar dari penerima Bansos. Mereka minta keluar sendiri, bukan kita paksa sudah sekian tahun, mereka minta keluar sendiri," ujar Risma, dalam Seminar Nasional Konferensi Mahasiswa bertema "Optimalisasi SDM Unggul demi Tercapainya SDG's 2030 di Indonesia", di Jakarta, Selasa (14/3).

Risma mengatakan, nantinya kekosongan tersebut akan diisi oleh para penerima lainnya. Menurutnya, adanya permintaan keluar dari penerima bansos sebab merasa dengan adanya pemberdayaan ekonomi mereka sudah mendapat lebih dari yang mereka terima.

"Kita asesmen dan kita berdayakan. Dia tidak menerima bansos, langsung keluar dari standar kemiskinan yaitu 1,9 dollar AS per hari," jelasnya.

Peran Mahasiswa

Risma mengatakan, mahasiswa terlibat dalam update data penerima bantuan sosial (Bansos). Salah satunya melalui program Pejuang Muda yang merupakan kolaborasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Dia mengatakan, para mahasiswa tersebut melakukan input data seperti foto-foto dari para penerima bansos. Mahasiswa mengecek kesesuaian data tersebut seperti kondisi rumah, jumlah penggunaan listrik, dan lain sebagainya.

"Pejuang Muda itu mereka terlibat untuk mengecek bagaimana kondisi para penerima bansos," katanya.

Risma menambahkan, mahasiswa juga bisa mengusulkan nama ke Kemensos jika ada orang yang membutuhkan bantuan melalui kanal-kanal informasi yang tersedia. Dia juga meminta, para mahasiswa untuk mendorong pemerintah daerah setempat terkait update data penerima bansos.

"Kewenangan input data penerima itu ada di pemerintah daerah. Jadi kalau ada yang tidak sesuai atau belum menerima, silakan lapor ke pemda," terangnya.

Dia menyebut, para mahasiswa merupakan bagian penting untuk membawa kemajuan bagi Indonesia di masa depan. Dia berharap, mahasiswa jadi agen perubahan dan dengan pendidikan serta wawasan dapat mendorong bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

"Mahasiswa saya harap jadi agen perubahan, mereka punya pendidikan dan wawasan untuk mendorong masyarakat lebih bergerak lebih cepat lagi supaya kita bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain," tandasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top