Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Karakter

49 Siswa Sebarkan Nilai Toleransi Melalui Karya Seni

Foto : istimewa

Pembukaan CREATE Moments: Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan, dan Keberagaman, di Jakarta, Kamis (1/12).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 49 siswa memyebarkan nilai toleransi dan perdamaian melalui karya seni. Mereka baiksecara individu atau kolaboratif mengangkat isu seputar toleransi, keberagaman, kesetaraan gender dan inklusi sosial.

"Kitamenyaksikan bagaimana para siswa SMA, Madrasah Aliyah dan sederajat belajar mengelola perbedaan dan berkolaborasi satu sama lain membuat saya percaya bahwa ada masa depan yang lebih cerah bagibangsa ini, " ujar Board Yayasan Hivos,Dewi Suralaga,dalam pembukaanCREATE Moments: Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan, dan Keberagaman, di Jakarta, Kamis (1/12).

Pada pameran "CREATE Moments", sebanyak 41 karya seni berupa instalasi, lukisan, kolase, cerita foto hingga drama pementasan yang dibuat oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)dari Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, hingga Nusa Tenggara Timur. Pameran berlangsungpada 1-4 Desember 2022, di Museum Nasional, Jakarta.

Dewi menerangkan, populasi orang muda usia 17-24 dan 24-39 tahun akan memenuhi 54 perern dari total 190 juta pemilik hak suara pada Pemilu 2024. Menurutnya, sangat penting untuk mengedukasi dan menyebarkan pesan-pesan toleransi dan perdamaian di antara orang muda, terutama jelang Pemilu 2024.

"Kita mengedukasi orang muda mengenai toleransi dan perdamaian menjadi hal yang menantang bagi para orang tua, guru, pemerintah dan masyarakat sipil terutama dalam konteks pandemi dan konteks politik elektoral yang kerap penuh dengan kebencian, disinformasi dan kekerasan," tandasnya.

Ketua Pokja Ketahanan Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Binsar Simanulang, mengapresiasi adanya pameran CREATE Moments. Menurutnya, pameran tersebut mengadopsi pendekatan seni budaya yang inovatif untuk menyosialisasikan toleransi di tingkat sekolah dan generasi muda.

"Inimenjadi penting dalam upaya membangun karakter siswa, menghargai perbedaan atau saling toleransi bagi anak bangsa," jelasnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya juga mendorong melalui program Seniman Masum Sekolah dan Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni (Presisi). Menurutnya, program-program tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Pada Pasal 7 tersebut, pemerintah pusat dan penda melakukan pengarus utamaan kebudayaan melalui pendidikan untuk mencapai tujuan pemajuan pendidikan untuk. Kami anggap kegiatan ini bagian upaya pemajuan kebudayaan juga sesuai uu pemajuan kebudayaan," terangnya.


Redaktur : andes
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top