Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arus Mudik - Polisi Diminta Waspadai Pengendara Sepeda Motor

40 Persen Pemudik Lewat Tol

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Guna memperlancar arus tol, aparat juga akan menerapkan sistem ganjil genap dalam hari-hari tertentu mudik.

JAKARTA- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi, sekitar 40 persen pemudik akan menggunakan jalur tol. Sisanya, lewat nontol, laut, dan udara. Dia mengatakan ini, Selasa (6/5), di Jakarta.

"Jumlah pemudik secara nasional diperkirakan mencapai sekitar 22,8 juta," kata Budi. Maka, bisa dibayangkan kepadatan lalu lintas di tol. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan berbagai opsi untuk memperlancar arus tol.

Di antaranya, dia menyiapkan opsi untuk memperlancar arus mudik kendaraan yang melintasi wilayah Jawa Barat. "Di antaranya, akan diberlakukan satu lajur atau one way di tol dan kemungkinan penerapan ganjil genap pada hari tertentu," katanya, Selasa (7/5), di Jakarta.

Menurutnya, dari jutaan pemudik, yang akan melintasi tol diperkirakan sekitar 40 persen. Sementara itu, yang lewat pantura sekitar 27 persen. Sisanya, lewat jalur lain seperti udara.

"Untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik, kami siapkan beberapa opsi seperti one way mulai dari Cikarang hingga Brebes barat. Atau penerapan ganjil genap. Tapi ini akan ditetapkan seminggu ke depan, menunggu hasil survei di lapangan," ujar Menhub.

Menhub menegaskan, pengaturan one way tahun ini tidak akan situasional. Ini berarti akan berlaku selama 24 jam mulai tanggal 31 Mei hingga 2 Juni mendatang. "Kami akan segera melakukan sosialisasi atas rencana one way tersebut agar masyarakat sedini mungkin mengetahui situasi jalan yang akan dilalui," tandas Menhub.

Budi Karya berharap polisi meningkatkan kewaspadaan untuk pemudik motor yang akan memadati jalur pantura mulai Karawang, Subang, Indramayu, hingga Cirebon. Nantinya juga akan ada pembatasan kendaraan berat sumbu tiga yang boleh melintas saat puncak arus mudik. Kendaraan berat itu akan dilarang masuk jalan tol. Mereka juga dilarang melintasi Nagrek dan Tasikmalaya. Yang diperbolehkan hanya angkutan BBM, sembako, dan barang ekspor-impor.

"Kami imbau kecepatan tidak melebihi 100 Km per jam. Kami meminta aparat kepolisian dan perhubungan untuk tegas di lapangan, ingatkan terus, untuk meminimalisasi kecelakaan," tegas Menhub.

Kementerian Perhubungan, tambah Menhub, melalui badan Litbang Kemenhub telah melakukan survei perilaku masyarakat yang kemungkinan akan terjadi pada mudik 2019. Tujuan mudik terbanyak adalah ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Menurut Menhub, khusus untuk mudik tujuan Jawa Barat, utamanya warga dari wilayah Jabodetabek, jumlahnya diperkirakan mencapai 3,7 juta orang. Sementara itu, total pemudik secara nasional mencapai lebih dari 22,8 juta orang yang bergerak melalui jalur darat, laut, dan udara.

Tambah "Rest Area"

Kementerian Perhubungan menyebutkan moda paling banyak yang digunakan untuk mudik diperkirakan bus yang mengangkut sekitar 4,4 juta orang. Kemudian kendaraan pribadi sekitar 4,3 juta orang, dan motor yang diperkirakan hampir mencapai 950 ribu orang.

Menhub meminta agar di wilayah Jawa Barat diperbanyak rest area. Selain yang sudah ada, baik di jalan tol, nantinya jembatan timbang juga akan disulap menjadi rest area, khususnya bagi pemotor. "Rest area agar digunakan untuk berjualan UMKM, bukan kafe impor sehingga masyaakat setempat tetap mendapatkan rezeki saat arus mudik. Apalagi jika one way, kanan dan kiri bisa dipakai. Parkirnya harus luas," jelas dia.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, menambahkan untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik selama Angkutan Lebaran 2019, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat membatasi operasi angkutan barang.

"Selama arus mudik, kendaraan barang ekspor-impor tidak terkena larangan melintas pada tanggal 31 Mei-2 Juni mendatang, namun dikenakan ketentuan untuk memasang stiker," kata Ahmad Yani.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi, memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada Jumat (31/5) hingga Minggu (2/6). Hal itu disampaikan Budi Setyadi usai rapat koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas Darat, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Selasa (7/5).

Menurutnya, pergerakan pemudik dari Jabodetabek ke wilayah Jabar, Jateng, dan Jatim, sebanyak 40 persen akan melewati jalan tol dan akses lain yang sering digunakan seperti jalur Pantura.

tgh/mza/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top