Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

4 Diet Sehat Ini Bantu Anda Berumur Panjang

Foto : Freepik/Yanalya

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian terbaru yang dipublikasi dalam jurnal JAMA Internal Medicine menunjukkan mengadopsi salah satu dari empat pola diet berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat sejumlah penyakit.

Dalam studi bertajuk Healthy Eating Patterns and Risk of Total and Cause-Specific Mortality, para peneliti menemukan, peserta yang mendapat skor lebih tinggi pada kepatuhan terhadap salah satu dari empat pola makan sehat memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk meninggal selama masa studi.

Mereka juga mengalami tingkat penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit pernapasan yang jauh lebih rendah daripada peserta dengan skor kepatuhan yang lebih rendah.

"Ini adalah kabar baik. Ini berarti bahwa kita memiliki banyak fleksibilitas dalam hal menciptakan pola makan sehat kita sendiri yang dapat disesuaikan dengan preferensi makanan individu, kondisi kesehatan, dan budaya," ujar rekan penulis studi Frank Hu, kepada CNN International.

Adapun keempat pola diet sehat itu antara lain:

1. Mediterranean diet

Ada alasan mengapa mediterranean diet secara konsisten mendapat peringkat sebagai salah satu diet paling sehat selama beberapa dekade. Melansir Mind Body and Green, mediterranean diet melibatkan konsumsi makanan antioksidan tinggi seperti buah-buahan dan sayuran.

Diet jenis ini juga menekankan pentingnya konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, minyak zaitun, jamu, dan rempah-rempah. Itu juga memungkinkan orang yang menjalani mediterranean diet untuk mengonsumsi unggas, telur, keju, dan yogurt secara teratur tetapi dalam jumlah yang terbatas.

2. Plant-based diet

Sesuai dengan namanya, plant-based diet adalah pola diet yang berfokus mengonsumsi makanan utuh yang berasal dari tumbuhan yang diproses secara minimal.

Plant-based diet menganjurkan Anda untuk mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, umbi-umbian, sebagai makanan pokok. Jenis pangan ini penuh dengan vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia serta memberikan banyak nutrisi untuk tubuh Anda.

Namun, penting untuk memperhatikan dan mempertimbangkan makanan yang Anda makan. Ini adalah kunci untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi makanan yang beragam untuk mengoptimalkan nutrisi Anda.

3. Dietary Guidelines for Americans

Pedoman diet yang yang diterbitkan oleh USDA dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika ini menyediakan kerangka kerja yang dimaksudkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan individu dan preferensi, serta cara makan dari beragam budaya di Amerika Serikat.

Premis yang mendasari Dietary Guidelines for Americans adalah bahwa kebutuhan nutrisi harus dipenuhi terutama dari makanan dan minuman, khususnya makanan dan minuman padat nutrisi yang kaya akan vitamin, mineral, dan komponen pendukung kesehatan lainnya. Ini juga mempromosikan gaya hidup nabati serta konsumsi produk hewani tanpa lemak dan mengurangi asupan daging olahan, lemak inflamasi, dan alkohol.

4. Harvard's Alternate Healthy Eating Index

Melansir MBG, diet ini dikembangkan oleh peneliti Harvard khusus untuk penelitian ini dan melibatkan penilaian makanan yang berbeda dalam kaitannya dengan faktor risiko penyakit kronis.

Singkatnya, diet ini sangat mirip dengan mediterranean diet karena mendorong sayuran dan buah segar, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta ikan dan lemak sehat. Apa yang menonjol tentang Harvard's Alternate Healthy Eating Index adalah bahwa secara khusus merekomendasikan untuk menghindari kentang terutama kentang goreng, jus buah, dan biji-bijian olahan.

Keterbatasan Penelitian

Menganalisis data lebih dari 75.000 wanita dan 44.000 pria, para peneliti berupaya mencari hubungan antara pola diet tertentu, kepatuhan terhadap pola tersebut, dan hasil kesehatan jangka panjang. Para peserta yang semuanya tidak menderita penyakit kardiovaskular atau kanker itu kemudian diminta mengisi kuesioner kesehatan setiap 4 tahun selama 36 tahun penelitian.

Namun, penelitian ini bukan tanpa memang keterbatasan. Misalnya, data yang diperoleh bergantung pada kemampuan peserta untuk melaporkan sendiri kebiasaan diet mereka, yang membuka beberapa potensi ketidakakuratan.

Penelitian juga hanya menunjukkan hubungan antara pola makan dan umur yang lebih panjang, atau korelasi. Artinya, studi tidak membuktikan bahwa pola makan yang sehat secara langsung mengarah pada umur yang lebih panjang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top