Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

3 Faktor Penghambat Peneliti Indonesia Jadi Peneliti Kelas Dunia

Foto : The Conversation/Shutterstock/Arief Adhari

Aktivitas penelitian di laboratorium kimia di Bandung, Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Kedua, perlunya pembiayaan penelitian yang bersifat multiyears. Saat ini, hampir semua pembiayaan penelitian yang berasal dari pemerintah hanya berjalan satu tahun. Peneliti perlu mengajukan hibah penelitian baru pada tahun berikutnya. Ini membuat para peneliti tidak dapat melakukan penelitian secara mendalam dan berkesinambungan, karena adanya ketidakpastian yang tinggi untuk mendapatkan dana di tahun berikutnya.

Ketiga, universitas harus memberikan lebih banyak kesempatan post-doc bagi para dosen. Saat ini, tanggung jawab di kampus menyulitkan dosen untuk meninggalkan pekerjaan mereka untuk waktu yang cukup lama.

Misalnya, kampus sulit untuk melepas dosennya melakukan post-doc karena kekurangan dosen untuk kegiatan pengajaran di kampus. Padahal, kesempatan post-doc di kampus luar negeri akan membuka jejaring kolaborasi baru dan meningkatkan kemampuan dosen itu sendiri.

Keempat, peningkatan kualitas peneliti memerlukan kolaborasi yang kuat antara dunia industri atau pihak swasta dengan universitas. Salah satu tantangan dunia penelitian Indonesia adalah kurangnya diseminasi dan penerapan dari penelitian yang dilakukan di kampus kepada masyarakat. Padahal, dunia industri dapat menjadi pihak yang menerapkan hasil penelitian itu di masyarakat.

Industri dapat juga menjadi sumber pendanaan bagi penelitian sehingga universitas tidak hanya mengandalkan pembiayaan riset dari pemerintah. Program Matching Fund-Kedaireka yang dibuat sejak 2021 sudah mewadahi ide ini. Tetapi perbaikan tetap harus dilakukan untuk memperkuat kolaborasi dunia industri dan perguruan tinggi.The Conversation
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top