Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

270 Juta Warga RI Bersiap! Internet RI Bakal Makin Merata Hingga Titik Terpencil

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Adapun kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan progres dan kemajuan pembuatan satelit Hot Backup Satelite (HBS) untuk Indonesia di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.

Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Maret lalu telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya. Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.

Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail menerangkan, teknologi satelit ini merupakan pilihan paling tepat untuk mengatasi permasalahan pemerataan akses internet bagi negara yang bentang wilayahnya berkepulauan seperti Indonesia ini. Adapun manfaat satelit diharapkan bisa membantu Indonesia memberikan kesetaraan akses dan konektivitas kepada masyarakat di Tanah Air.

"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infrastruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T)," ujar Ismail.

Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan, ada beberapa alasan pentingnya pengembangan proyek HBS tersebut. Menurutnya, HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRIA-1.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top