Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

252 Titik Panas Terdeteksi di 7 Kabupaten Kalimantan Timur

Foto : ANTARA/HO Pusdalops Kabupaten PPU

Petugas BPBD memadamkan api akibat karhutla di Kaltim.

A   A   A   Pengaturan Font

BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 252 titik api di 7 kabupaten di Kalimantan Timur pada Rabu (4/10).

Kabupaten tersebut terdiri dari Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Mahakam Ulu, kata juru bicara Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan, Diyan Novrida.

KPPU mendeteksi 105 titik api di Kutai Kartanegara, 63 titik api di Kutai Timur, 34 titik api di Berau, 26 titik api di Kutai Barat, 19 titik api di Paser, 4 titik api di Mahakam Ulu, dan 1 titik api di Penajam Paser Utara, katanya di sini, Kamis (5/10).

BMKG telah memperingatkan badan mitigasi bencana provinsi dan daerah di masing-masing kabupaten tentang potensi kebakaran lahan dan hutan, tambahnya.

Sebelumnya, BMKG memproyeksikan musim kemarau tahun ini akan mengikuti pola yang sama seperti tahun 2019.

Sebanyak 28 persen wilayah di Indonesia yang mencakup 194 zona musiman (ZOM) yang ditetapkan BMKG diprakirakan mengalami penurunan. untuk mengalami musim kemarau mulai bulan Juni tahun ini.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, fenomena El Nino yang diperkuat fase positif Indian Ocean Dipole (IOD) diperkirakan akan memicu kekeringan pada musim kemarau di Indonesia.

Mengingat pola iklim El Nino berdampak serius pada beberapa wilayah di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan kementerian dan lembaga untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk memadamkan api dan mendukung kebutuhan lainnya.

Dalam dua bulan terakhir, TMC telah diterapkan secara terus menerus di Riau, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat, Jambi, Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan, kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangannya baru-baru ini. .

Sementara itu, wilayah tertentu di Pulau Sumatera, Indonesia, diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mendistribusikan 3,6 juta masker kepada warga setempat sebagai respons terhadap kondisi udara tidak sehat akibat kabut asap.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang telah mencapai tingkat berbahaya pada 1 Oktober 2023. Kualitas udara yang buruk tersebut dapat berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat, tambahnya

Pemerintah Kota Pekanbaru di Provinsi Riau dilaporkan mempertimbangkan untuk menutup sekolah jika kabut asap yang telah berhari-hari menyelimuti wilayah tersebut terus memburuk.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top