Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
UN SD l Sebanyak 150.824 Siswa SD/MI Ikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional

25 Persen Naskah Dibuat Nasional

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Distribusi Soal Uji an I Petugas memindahkan kardus berisi lembar soal ujian nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di tempat “pool” di SD Negeri Kebon Kosong 01, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/4). Lembar soal UN tingkat SD itu akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Jakarta saat hari ujian nasional untuk tingkat SD.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua naskah USBN tingkat SD sudah didistribusikan di lima wilayah DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar konferensi jarak jauh (teleconference) dengan Suku Dinas Pendidikan yang ada di masing-masing wilayah di Jakarta. Kegiatan itu sekaligus untuk menyatukan gerak terkait pendistribusian naskah ujian sekolah dasar/ madrasah berstandar nasional (USBN) agar terhindar dari kebocoran

"Kami mendengarkan kebijakan kepala dinas terkait hal yang perlu diperkuat saat ini. USMBN jangan dianggap rutin atau sepele karena ini skalanya nasional," kata Budi Sulistiono, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara, Selasa (1/5)

Menurut Budi, memang standar operasional prosedur (SOP) menjadi kunci utama mencegah kebocoran soal USBN. Pasalnya standar yang telah diterapkan tentunya sudah mengantisipasi segala kemungkinan. "Antisipasinya dengan memegang SOP Pendistribusian naskah sesuai panduan. Mudah-mudahan tidak terjadi (kebocoran soal)," kata Budi.

Apalagi naskah USBN tahun ini berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini ada kontribusi 25 persen dari keseluruhan soal USBN dibuat oleh nasional. "Selain itu ada esai juga dan setiap anak soalnya juga berbeda-beda. Jadi sangat kecil kemungkinan adanya kebocoran soal. Tapi kami tetap antisipasi kalau terjadi isu tersebut kami klarifikasi," katanya.

Budi mengatakan, ujian tingkat SD berbeda dengan SMP dan SMA yang berbasis ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Kondisi itu membuat seluruh pihak terkait harus mampu berkoordinasi dengan baik.

"Karena ujian SD berbasis kertas jadi kegiatan ini perlu koordinasi yang kuat. Kendala yang biasa terjadi untuk subrayon, harus sesuai saat ambil naskah, jadi perlu proses," katanya, Pelaksanaan USBN akan digelar pada 2-4 Mei 2018 dengan mengujikan pelajaran berturut-turut bahasa Indonesia, matematika dan IPA.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI jakarta Sopan Adrianto menyatakan, naskah soal USBN baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) telah didistribusikan dengan baik. "Naskah USBN sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Prosesnya berjalan dengan baik dan lancar," kata Sopan

Menurut dia, laporan mengenai proses distribusi tersebut didapat setelah menggelar telekonferensi bersama dengan Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan yang ada di lima wilayah kota dan kabupaten. "Tadi pagi, saya sudah melakukan telekonferensi bersama dengan Kasudin Pendidikan di masing-masing wilayah kota dan kabupaten. Seluruh naskah soal telah didistribusikan," ujar Sopan.

Lebih lanjut, dia menuturkan melalui telekonferensi tersebut, pihaknya pun memastikan seluruh naskah soal telah terdistribusi dengan baik di sebanyak 2.991 sekolah yang akan menggelar USBN. "Soal-soal USBN sudah didistribusikan ke semua sekolah. Terlebih untuk wilayah Kepulauan Seribu, proses pendistribusian sudah dilakukan sejak Minggu (29/4)," tutur Sopan.

USBN tingkat SD maupun MI akan dilaksanakan mulai 2 hingga 4 Mei 2018. Pada tahun ini, total keseluruhan peserta USBN di sebanyak 2.991 sekolah di wilayah DKI Jakarta mencapai 150.824 orang.

Materi Ujian

UNBN tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, yakni Pertama Komposisi soal Tahun ini USBN akan mengubah format dengan menyertakan 10 persen soal uraian selain soal pilihan ganda yang biasa digunakan. Selain USBN, ada pula Ujian Sekolah (US) yang akan diikuti siswa. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam US yaitu: Pendidikan Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya, serta Penjaskes (Pendidikan Jasmani Kesehatan). Kemendikbud mendorong guru-guru di sekolah untuk membuat soal US juga dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai seperti USBN. Secara teknis, dalam ujian berbasis komputer peserta dapat mengerjakan soal-soal berbentuk pilihan ganda menggunakan komputer, baik untuk USBN maupun US. Adapun untuk soal esai akan dikerjakan siswa pada kertas esai secara manual.

Kedua, pembuatan soal Pola pembuatan soal ujian juga turut mengalami perubahan. Tahun lalu, 25 persen soal disiapkan oleh pusat dan 75 persen soal dibuat oleh guru serta dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi. Tahun ini 20 persen hingga 25 persen soal disiapkan oleh pusat, sedangkan 75 persen hingga 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG). Untuk ujian sekolah, seratus persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat.

Ketiga Bahan pertimbangan seleksi SMP USBN tingkat SD memang tidak dijadikan sebagai standar kelulusan. Namun untuk tahun ini, hasil ujian tetap akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan penerimaan peserta didik baru selain ketentuan zonasi berdasarkan jarak. Selain digunakan sebagai bahan pertimbangan masuk ke jenjang selanjutnya, hasil USBN juga digunakan Kemendikbud untuk pemetaan kualitias mutu pendidikan sekolah dalam rangka peningkatan kualitas.

emh/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top