Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekebalan Komunal

25 Juta Vaksin "Nganggur"

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Menteri ­Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ironis, di tengah masih begitu nanyak warga susah payah mencari vaksin, ternyata banyak daerah menahan dosis vaksin Covid-19, sehingga diperkirakan ada stok (nganggur) 25 juta. Informasi ini disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, Selasa (24/8).

Dia memberi contoh, daerah menerima 1.000 dosis, tetapi yang disuntikkan hanya 500. Sisanya ditahan untuk dosis kedua. "Jadi, proses vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah belum sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Salah satunya adalah jumlah vaksinasi tidak sesuai dengan dosis yang diterima," katanya.

Budi menerangkan, kondisi tersebut menyebabkan adanya stok 25 juta dosis vaksin Covid-19 yang tersebar di daerah. Dia menegaskan, manajemen stok vaksin merupakan tugas dari pemerintah pusat. Untuk itu, pemerintah daerah jangan stok vaksin. Daerah harus melakukan vaksinasi sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

"Kalau kita bilang suntik dua. Ada yang sebagian suntik satu. Kalau dibilang suntik satu, ada sebagian ditahan untuk suntik kedua," jelasnya.

Lebih jauh Menkes menjelaskan, kekosongan vaksin Covid-19 di daerah terjadi karena distribusinya lambat, bahkan tertahan di tingkat provinsi. Tidak sedikit bupati atau wali kota yang mengeluhkan kondisi tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top