Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

24.400 Relawan di Banten Diterjunkan Atasi "Stunting"

Foto : ANTARA/Mansur

Relawan membawa anak-anak rawan risiko stunting ke pendopo Pemkab Lebak untuk mendapatkan edukasi dari BKKBN.

A   A   A   Pengaturan Font

Kasus stunting di Banten yang paling tinggi penurunannya di Kota Tangerang Selatan dari 19,9 persen menjadi 9 persen atau angka penurunanya di angka 10,9 persen.

LEBAK - Sebanyak 24.400 relawan di Banten diterjunkan untuk mengatasi kasus prevalensi stunting atau kekerdilan yang dialami anak-anak dibawah lima tahun (balita) akibat gagal tubuh.

"Semua relawan itu bertugas untuk pencegahan stunting mulai pendataan calon pengantin, ibu hamil dan kelahiran anak,"kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten Rusman Efendi saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Percepatan Penurunan Stunting di Lebak, Banten, Selasa (14/3).

Penerjunan tim relawan stunting itu agar kasus prevalensi stunting turun 14 persen yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tahun 2024.

Mereka tim relawan pendamping stunting terdiri dari BKKBN, Puskesmas dan PKK melakukan pencatatan terhadap bayi, ibu hamil, dan calon pengantin dengan menelusuri lokasi mereka tinggal.

Selain itu juga BKKBN membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) stunting, sehingga mereka bekerja saling berkolaborasi untuk pencegahan stunting.

Selama ini, kata dia, penyebab stunting itu karena keluarga banyak anak dengan jarak kelahiran berdekatan, menikah usia muda juga tidak memiliki sumber air bersih yang memadai dan pendapatan ekonomi rendah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top