Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal l LRT Jabodetabek di Uji Coba Pertengahan 2019

2023, Angkutan Terintegrasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TransportasiJabodetabek pada 2023 bakal berubah secara signifikan dengan beroperasinnya LRT di tiga jalur.

JAKARTA - Pemerintah menargetkan pada 2023 hingga 2024 seluruh angkutan massal di Jabodetabek terintegrasi yang setiap hari mampu menampung penumpang tidak lagi satu juta tapi empat hingga lima juta orang.

"Adalah suatu keniscayaan bahwa sejumlah ruas jalan di Jakarta dan sekitarnya akan terus mengalami pertambahan dan ini harus diantisipasi dengan membangun sarana transportasi massal umum yang memadai," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat meninjau proyek pembangunan kereta api cepat ringan (light rail transit /LRT) di Jakarta, Minggu (29/4).

Menurut Menhub, pemerintah saat ini terus membangun transportasi massal sepertiLRT, kereta api komuter, serta angkutan cepat terpadu (MRT) di Jabodetabek yang dikebut penyelesaiannya.

Dari hasil evaluasi pemerintah, kata Menhub, jalur favorit yang banyak digunakan masyarakat adalah Cibubur-Jakarta, Bekasi-Jakarta, serta Bogor-Jakarta. "Ketiga jalur favorit itu terus dikembangkan transportasi massal yang memadai," kata Menhub.

Saat meninjau proyek pembangunan LRT tersebut, Menhub menyampaikan pesan kepada kontraktor PT Adhi Karya(Persero) agar dalam pembangunan proyek tetap mengedepankan keamanan dan keselamatan sehingga bisa mencapai nol kecelakaan. "Keselamatan adalah menjadi utama dan perhitungkan hal itu agar tercapai nol kecelakaan," katanya.

Menhub juga berpesan kepada Adhi Karya agar penyelesaian proyek LRT dapat dikerjakan sesuai target tapi tetap mengutamakan keselamatan.
Soal keselamatan, Menhub juga menyoroti masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas pemudik yang didominasi pesepeda motor.

Tahun lalu, kata Menhub, dari total kecelakaan saat arus mudik sebesar 70 persen dialami pesepeda motor. "Kecelakaan diakibatkan ngantuk dan capek sehingga tidak konsentrasi sehingga terjadi kecelakaan," katanya.

Progres LRT

Budi menjelaskan pembangunan proyek LRT atau LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 37 persen. Dengan progres tersebut Kementerian Perhubungan berharap LRT Tahap I ini dapat di uji coba pada pertengahan 2019.

"Di sini project-nya berjalan bagus, sekarang ini kurang lebih 37 persen kita harapkan pertengahan 2019 sudah melakukan test running (uji coba). Dengan capaian ini pengerjaan LRT tahap I yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya ini telah sesuai target bahkan sedikit melebihi target 2 persen. Dalam 1-2 bulan akan jalan," kata Budi.

Terkait harga tiket LRT, kami memperkirakan harga yang dikenakan ke masyarakat sekitar 12 ribu rupiah. Pemerintah akan mensubsidi terhadap tiket. Dimana real harga kira-kira Rp 25 ribu, jadi ada subsidi 50 persen.

Sementara itu Direktur SDM PT Adhi Karya Agus Karianto menjelaskan capaian progres pembangunan sebesar 37 persen ini, merupakan total pengerjaan di beberapa lintas layanan LRT tahap I.

"Progres kita saat ini 37 persen. Untuk lintas layanan I Cibubur - Cawang 60 persen. Lintas layanan II 22 persen dan layanan dua itu dari Cawang - Dukuh Atas. Lintas layanan 3 dari Cawang - Bekasi Timur itu 40 persen. Kalau di kumulatifkan 37 persen," katanya.

mza/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Mohammad Zaki Alatas, Antara

Komentar

Komentar
()

Top