Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

2022, PLN Tambah Kapasitas EBT 228 MW

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus mendorong pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). Tahun ini, perusahaan plat merah itu menambah kapasitas pembangkit EBT 228 mega watt (MW). Hal itu sebagai penerapan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) Hijau.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan PLN telah memetakan seluruh peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian NZE 2060. Salah satunya adalah pengembangan pembangkit EBT sesuai dengan RUPTL 2021-2030.

Dalam RUPTL Hijau ini, porsi pembangkit listrik berbasis EBT pada 2030 ditargetkan mencapai 29 gigawatt (GW). Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal menambah pembangkit EBT baru hingga 20,9 GW. Khususnya, PLN juga akan mensupport industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT.

"Pada 2021, kami sudah membangun pembangkit EBT sebesar 623 megawatt (MW) yang mayoritas adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," ujar Darmawan dalam pertemuan hibrida Energy Transition Working Group (ETWG) 1 di Yogyakarta yang dipantau di Jakarta, Kamis, (24/3).

Menurut Darmawan, tahun ini PLN akan menambah kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 228 MW. Ia merinci, akan ada PLTP yang beroperasi sebesar 45 MW. Sedangkan PLTA dan PLTM akan bertambah 178 MW dan pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 5 MW.

Tak hanya menggencarkan pembangunan pembangkit EBT, PLN juga secara paralel menjalankan skenario mempensiunkan lebih awal (early retirement) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara bertahap hingga 2056 mendatang.

Tahap pertama, hingga 2030, PLN akan mengurangi 5,5 GW PLTU. Pada tahap kedua, PLN akan mempensiunkan PLTU subcritical sebesar 10 GW pada 2040. Sedangkan pada 2050, PLN mengakhiri PLTU subcritical sebesar 18 GW dan supercritical 7 GW. "Tahap terakhir pada 2055, PLTU ultra-supercritical 10 GW dipensiunkan," ujar Darmawan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top