Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi

2019, Jakarta Kehilangan 25 Kampus Swasta

Foto : istimewa

PTS BERKURANG - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Illah Sailah, didampingi Sekretaris LLDikti Wilayah III, M Samsuri, pada pertemuan dengan sejumlah wartawan, di Jakarta, Senin (8/7). Jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta akan berkurang sebanyak 25 pada 2019, dari 325 PTS menjadi 300 PTS.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta akan berkurang sebanyak 25 pada 2019, dari 325 PTS menjadi 300 PTS. Setidaknya ada tiga alasan, yakni pindah lokasi, merger atau akuisisi dengan perguruan tinggi lain, dan tidak aktif.

"Saat ini, kami melayani 316 perguruan tinggi swasta di wilayah Jakarta ditambah lima perguruan tinggi negeri dalam berbagai bentuk yang mayoritas merupakan universitas, sekolah tinggi, dan akademi," kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Illah Sailah, pada pertemuan dengan sejumlah wartawan, di Jakarta, Senin (8/7).

Menurut Illah, dari 25 PTS yang diperkirakan tidak akan lagi berada di bawah LLDikti Wilayah III, sepuluh di antaranya disebabkan tidak aktif, tujuh PTS pindah lokasi, tujuh PTS bergabung dengan PTS lain, dan satu PTS mendapatkan sanksi berat.

"Sebenarnya di wilayah Jakarta, 200 perguruan tinggi cukup. Lebih baik kita memiliki sedikit perguruan tinggi yang sehat daripada banyak perguruan tinggi, namun tidak memenuhi standar mutu pendidikan," jelasnya.

Kendati demikian, tambahnya, menutup perguruan tinggi tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa mempertimbangkan berbagai aspek, apalagi kelahirannya resmi dan mendapat pengakuan dari pemerintah.

"Makanya, kami memberikan pilihan kepada perguruan tinggi, apakah bergabung atau merger dengan perguruan tinggi lain, terutama jika berada di bawah satu yayasan. Sebaiknya memang bergabung. Namun jika perguruan tinggi sudah tidak mampu memenuhi standar, lebih baik ditutup," ujar Illah.

Layanan Terpadu

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris LLDikti Wilayah III, M Samsuri, mengatakan LLDikti Wilayah III tengah menerapkan sistem informasi layanan terpadu dalam jaringan yang dinamakan SIL@T. Ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan bagi perguruan tinggi yang mencakup 57 standar layanan.

"Saat ini, LLDikti Wilayah III melayani 316 perguruan tinggi. Sepanjang tahun 2018, kami menerima 6.899 permintaan pelayanan dari perguruan tinggi mengenai berbagai hal, seperti kegiatan akademik dan sumber daya dosen," katanya.

Menurut Samsuri, SIL@T yang merupakan solusi dalam mempercepat pelayanan bagi perguruan tinggi dengan transparan dan akurat menyediakan tiga fitur, yakni e-Office atau layanan internal dan eksternal berbasis elektronik di mana perguruan tinggi dapat mengajukan layanan tertentu, misalnya persuratan, serta melacak dan mengetahui hasilnya.

Fitur lainnya adalah SIDIK atau Arsip Legalitas Kelembagaan, dan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) yang berisi kinerja perguruan tinggi, data program studi serta pemetaan mutu perguruan tinggi. sur/E-3

Komentar

Komentar
()

Top