Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

20 Situ Kawasan Bekasi Hilang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane mengungkapkan sebanyak 20 situ di wilayah kerjanya hilang akibat sejumlah faktor pemicu.

"Sebanyak 20 situ yang hilang tersebut akibat adanya perubahan alih fungsi lahan, sedimentasi, hingga pengakuan oleh pihak lain," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Jarot Widyoko, di Bekasi, Selasa (17/4).

Hal itu ia katakan di sela agenda peringatan Hari Air Dunia yang diselenggarakan Dharma Wanita Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Situ Rawa Pulo, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Jarot mengatakan salah satu kasus perampasan situ oleh oknum masyarakat terjadi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, yang telah terbit girik C di badan air.

"Saat kami patok lahan situ supaya tidak disalahgunakan, kami justru diperkarakan dan hingga kini masih berproses," katanya.

Jarot mengakui hilangnya sebagian situ ada yang karena kelalaian pihaknya dalam melakukan pengurusan aset hingga akhirnya warga sekitar menimbun situ lalu memanfaatkannya untuk keperluan pribadi.

"Namun sejak tahun 2017 setelah ada perjanjian kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, kami akan kejar situ-situ yang hilang tadi," ucapnya.

Selain itu, pihaknya akan membuat sertifikat kepemilikan terhadap fungsi situ yang hilang tersebut agar hal itu tidak terulang lagai. BBWSCC secara bertahap akan menyertifikasi 183 situ yang masih ada.

Sejauh ini baru empat situ yang sudah memiliki sertifikat, yakni Situ Pagam, Situ Cogreg, Situ Tlajung Udik, dan Situ Rawalumbu. "Tahun ini kami targetkan penambahan 32 situ lain yang bisa disertifikasi," katanya.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top