Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi - Skandal 1MDB Akan Pengaruhi Suara Barisan Nasional

14,9 Juta Warga Malaysia Gunakan Hak Pilih Hari Ini

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Malaysia menggelar pemilihan umum (pemilu) ke-14 pada Rabu (9/5). Pemilu ini menjadi pertarungan politik dan personal antara Perdana Menteri (PM) Najib Razak dan Mahathir Mohamad.

Sekitar 14,9 juta pemilih terdaftar akan menggunakan haknya pada pemungutan suara hari ini, yang digadang-gadang sebagai pemilu paling riuh sepanjang sejarah Malaysia sejak merdeka pada 1957.


Sampai saat ini, survei opini menunjukkan bahwa koalisi Barisan Nasional yang dipimpin petahana Najib Razak, 44 tahun, masih lebih unggul atas oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Mahathir Mohammad.

Akan tetapi, skandal megarasuah 1MDB yang belum terselesaikan dan diduga kuat turut menyeret Najib, diperkirakan akan menjadi batu sandungan bagi sang petahana.


"Najib Razak mengalami masalah popularitas sebagai seorang Perdana Menteri. Najib menjadi tokoh Perdana Menteri paling tidak populer dalam sejarah (Malaysia) menjelang pemilu," kata Awang Azman, dari University of Malaya.


Najib telah berkuasa sejak tahun 2009. Dia adalah mantan anak didik Mahathir yang dulu dipersiapkan untuk menjadi PM. Mahathir Mohamad pernah menjadi PM Malaysia selama 22 tahun atau terlama di Malaysia, yakni mulai tahun 1981 hingga 2003.

Setelah Najib diduga terlibat dalam skandal megakorupsi 1MDB pada tahun 2015, Mahathir berubah menjadi penentang keras Najib.


Mahathir keluar dari United Malays National Organization (UMNO) pada 2016 dan mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Di usia 92 tahun, Mahathir memutuskan untuk kembali ke kancah politik.

Kini, Mahathir menyebut perannya dalam "mengangkat" Najib sebagai PM itu merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Mahathir bahkan berbaikan dengan musuh-musuh politiknya, termasuk Anwar Ibrahim dan bergabung dalam koalisi oposisi dengan satu tujuan: melengserkan Najib. Jika dia menang, Mahathir akan menjadi pemimpin tertua di dunia.


Serahkan ke Anwar


Salah satu bagian dari kesepakatan Mahathir untuk memimpin koalisi oposisi adalah setelah dua tahun memimpin negara, dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim yang kini masih dipenjara atas kasus sodomi.

Jika Mahathir menang, dia akan mengupayakan agar raja Yang di-Pertuan Agong memberikan pengampunan pada Anwar dan kemudian menjadikannya sebagai PM.


Malaysia menerapkan sistem politik demokrasi parlementer yang berbasis pada negara federal. Pemilu 2018 akan memilih 222 anggota parlemen atau Dewan Rakyat (DR) dalam sistem distrik.

Baca Juga :
Rayakan Thanksgiving

Setiap daerah pemilihan (dapil) diperebutkan untuk diwakili hanya oleh satu anggota parlemen yang menang. Sistem pemilihan yang sama berlaku juga untuk memilih anggota Dewan Undangan Negeri (DUN) atau parlemen di negara bagian.


Federasi Malaysia memiliki 13 negara bagian atau negeri, termasuk Sabah dan Sarawak yang berada di Kalimantan Utara.

DR selanjutnya memilih perdana menteri (berkuasa atas pemerintahan federal di Putrajaya) dan DUN memilih menteri besar (berkuasa untuk tiap negeri di ibu kota negeri masing-masing). AFP/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top