Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Global

10 Ribu Anak Meninggal dalam Sebulan Terakhir akibat Korona

Foto : ESSA AHMED / AFP

GIZI BURUK I Dokter memeriksa anak yang mengalami gizi buruk di wilayah konflik Provinsi Hajjah, Yaman, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Kasus kelaparan dan kemiskinan akibat pandemi virus Covid-19 telah mengakibatkan sepuluh ribu anak meninggal dalam satu bulan terakhir.

Selain itu, menurut data yang disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelum dipublikasikan dalam jurnal medis Lancet, lebih dari 550 ribu anak setiap bulan menderita kekurangan gizi. Selama lebih dari setahun, angka itu naik 6,7 juta dari total 47 juta kasus pada tahun lalu. Kasus kelaparan secara permanen telah merusak anak-anak secara fisik dan mental.

Di Burkina Faso, misalnya, harga makanan kian melonjak dan 12 juta dari 20 juta warga negara tidak memiliki pasokan pangan yang cukup untuk makan. Akibatnya, satu dari lima anak mengalami kekurangan gizi kronis.

Sementara itu, di kawasan Amerika Latin ke Asia Selatan hingga Afrika sub-Sahara, banyak keluarga yang tidak memiliki pasokan makanan yang cukup.

Pada April lalu, Kepala Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, memperingatkan bahwa ekonomi di bawah virus korona akan menyebabkan kelaparan global tahun ini.

Lembaga itu memperkirakan, pada Februari, satu dari setiap tiga orang di Venezuela mengalami kelaparan disebabkan inflasi dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri. Kemudian, pandemi virus korona pun datang.

"Orang tua dari anak-anak itu tidak bekerja. Bagaimana mereka akan memberi makan anak-anak mereka?" kata Annelise Mirabal, yang bekerja pada sebuah yayasan yang membantu anak-anak kekurangan gizi di Maracaibo, sebuah kota di Venezuela yang paling parah terdampak pandemi.

Saat ini, banyak pasien baru merupakan anak-anak migran yang melakukan perjalanan panjang dari Peru, Ekuador, atau Kolombia ke Venezuela. Keluarga anak-anak itu menjadi pengangguran dan tidak dapat membeli makanan selama pandemi. "Setiap hari, kami menerima anak yang kekurangan gizi," kata dr Fransisco Nieto, yang bekerja di rumah sakit di negara bagian Tachira. n AFP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top