Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

10 Negara Paling Miskin di Dunia, Indonesia Masuk?

Foto : Istimewa

Ilustrasi negara miskin.

A   A   A   Pengaturan Font

Bank Dunia mengklasifikasikan negara-negara termiskin sebagai negara ekonomi berpenghasilan rendah yang diukur berdasarkan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita masing-masing negara, di mana pendapatan total negara dibagi jumlah populasi negara tersebut.

GNI sangat mirip dengan Gross National Income (PDB) per kapita. Kedua metrik mengukur nilai dolar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di negara tertentu, tetapi GNI juga mencakup pendapatan yang diperoleh melalui sumber internasional, seperti investasi asing atau kepemilikan real estate. Oleh karena itu, GNI dianggap sebagai ukuran kesehatan ekonomi suatu negara yang sedikit lebih akurat.

Di bawah sistem Bank Dunia, negara-negara berpenghasilan rendah adalah negara-negara yang memiliki GNI kurang dari 1,046 dolar AS, yang disesuaikan dengan dolar AS saat ini.

Berikut sepuluh negara termiskin di dunia versi World Population Review, berdasarkan pada GNI per kapita 2020 mereka dalam dolar AS saat ini:

1. Burundi

Sebagai negara yang terkurung daratan, Burundi menjadi negara termiskin dunia dengan tingkat GNI hanya 270 dolar AS per kapita. Burundi diketahui mengalami kesulitan mengakses banyak sumber daya yang membuatnya cukup terbelakang.

Warga Burundi sendiri mayoritas bekerja di industri pertanian yang menyumbang 32,9% dari PDB mereka. Meskipun mereka menghasilkan banyak makanan, kelebihan penduduk, dan ekonomi yang umumnya buruk telah membuat sebagian besar penduduk kelaparan. Burundi bahkan dijuluki negara paling lapar di dunia. Selain krisis pangan, Burundi juga mengalami banyak masalah, termasuk pendidikan yang terbatas, korupsi yang meluas, dan peperangan.

2. Somalia

Menyusul Burundi, Somalia menjadi negara kedua termiskin di dunia dengan tingkat GNI di angka 310 dolar AS per kapita. Tingkat pertumbuhan penduduk Somalia mencapai 2,92 persen sejak 2015 memberikan negara Afrika itu tekanan pada aspek kesehatan yang buruk dan ketidakstabilan.

Negara dengan mayoritas penduduk beragama muslim itu telah mengalami banyak masalah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk pemerintahan yang buruk, konflik internal yang berkepanjangan, keterbelakangan, penurunan ekonomi, kemiskinan, ketidaksetaraan sosial dan gender, dan banyak lagi. Somalia bahkan berada di peringkat 98 dalam daftar negara paling bahagia pada 2018 dengan nilai 4,98 dari 10.

Usia rata-rata di antara penduduk Somalia hanya 18 tahun, dengan harapan hidup 52,8 tahun secara keseluruhan. Tingkat kematian bayi di Somalia juga sangat tinggi dengan hampir 100 kematian bayi per 1.000 kelahiran.

World Population Review menuturkan kurangnya tenaga kesehatan di Somalia turut bersumbangsih kepada banyaknya kematian. Menurut World Factbook, hanya ada 0,03 dokter per 1.000 populasi.

Ketika kita memperhatikan statistik air minum dan sanitasi, segalanya menjadi lebih suram. Hanya 31% penduduk yang memiliki akses terhadap air minum bersih dan hanya 23% yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak. Kurangnya akses higienis ini membuat penduduk rentan terhadap infeksi termasuk Hepatitis A, E, dan penyakit lainnya.

3. Mozambik

Menjadi negara termiskin ketiga di dunia, Republik Mozambik hanya mencatatkan tingkat GNI sebesar 460 dolar AS per kapita. Negara yang terletak di Afrika Tenggara ini dilaporkan menghadapi beberapa tantangan dengan pertumbuhan penduduk karena negara ini sangat miskin.

Lebih dari separuh penduduk negara itu hidup dalam kemiskinan dan bergantung pada subsidi pertanian. Kepemilikan tanah pribadi sangat dilarang, dan korupsi politik serta pemerasan polisi adalah hal biasa di Mozambik. Politik dan bisnis berjalan beriringan dengan cara yang tidak sehat.

4. Madagaskar

Madagaskar hanya berhasil membukukan GNI di angka 480 dolar AS per kapita. Pertumbuhan penduduk Madagaskar yang cepat membuat negara itu berada di bawah tekanan besar. Banyak warganya hidup dalam kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi terhenti, dan berjuang mendapatkan perawatan kesehatan dan pendidikan.

Selain itu, infrastruktur di Madagaskar juga telah memburuk. Walaupun meskipun populasi negara itu meningkat, pendapatan pajak menurun. Kini, negara yang terletak di lepas pantai Afrika Timur itu menghadapi ancaman krisis pangan.

5. Sierra Leone

Sedikit lebih besar dari Madagascar, Sierra Leone mencatatkan GNI sebesar 490 dolar AS per kapita. Perekonomian negara yang berlokasi Afrika Barat itu sangat bergantung pada pertambangan mineral, dan hal itu membuat perekonomian tidak dapat berkembang karena anggapan bahwa emas dan berlian cukup menjadi tulang punggung perekonomian seluruh bangsa. Akibatnya, negara ini sangat bergantung pada bantuan asing.

6. Afghanistan

Afghanistan menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk daftar ini. Negara ini hanya mencatat GNI di angka 500 dolar AS per kapita.

Afghanistan telah menghadapi masalah mengenai stabilitas dan kedudukan ekonominya karena pertumbuhan penduduk melebihi perkembangan ekonominya. Negara itu tengah berjuang mendapatkan akses air minum dan sanitasi yang layak.

Pada tahun 2015, hanya 55% penduduk Afghanistan yang memiliki akses terhadap air minum bersih dan hanya 31% yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak.

7. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah mencatat tingkat GNI sebesar 510 dolar AS per kapita. Pada April 2014, sepertiga dari populasi, atau 1,6 juta orang, membutuhkan makanan. Negara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen itu terjebak pada konflik saudara yang membuat ribuan orang terbunuh dalam kekerasan yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.

Sebagai salah satu negara paling tidak berkembang di dunia, ekonomi Republik Afrika Tengah tidak terlalu kuat. Sebagian besar warganya terlibat dalam pertanian subsisten hanya untuk mengurus keluarga mereka. Padahal, industri pertanian hanya menyumbang sedikit lebih dari setengah dari PDB negara.

Walaupun industri kayu dan berlian menyumbang sebagian besar keuntungan negara, tetapi uang itu tidak mencapai mayoritas warganya.

8. Liberia

Sebagai salah satu negara termiskin di dunia, GNI Liberia tercatat di angka 530 dolar AS per kapita. Selama tahun 1980-an Liberia memiliki situasi fiskal yang jauh lebih optimis yang hampir dihancurkan oleh perang saudara selama bertahun-tahun.

Meskipun negara ini kaya akan sumber daya alam, Liberia tidak memiliki infrastruktur untuk menopang ekonomi yang kuat. Liberia juga menghadapi pertumbuhan populasi yang sangat tinggi, pasalnya dari tahun 1960 hingga 2012, populasi Liberia tumbuh 274% atau lebih dari dua kali lipat. Tren pertumbuhan yang cepat ini diperkirakan akan terus berlanjut selama dekade berikutnya.

9. Niger

Layaknya Burundi, sebagai negara yang terkurung daratan, Niger hanya mengandalkan ekspor mineral yang menyumbang sebagian besar PDB. GNI Niger tercatat 540 dolar AS per kapita.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur, yang sayangnya menyebabkan banyak utang dan membuat sistem keuangan menjadi lemah.

10. Republik Demokratik Kongo

Mengakhiri daftar 10 negara miskin di dunia, GNI Republik Demokratik Kongo hanya menyentuh 550 dolar AS per kapita.

Perekonomian di Republik Kongo sangat bergantung pada sektor perminyakan. Naiknya harga minyak selama tahun 1980-an membawa masuknya pendapatan dan memungkinkan negara untuk berinvestasi dalam dirinya sendiri. Namun, harga minyak yang turun secara substansial membuat ekonomi Kongo tidak berkembang seperti dulu.

Republik Kongo memfokuskan upaya untuk menjauh dari minyak bumi dan dalam beberapa tahun terakhir mereka mulai mengubah gas alam menjadi listrik alih-alih membakarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top