10 Gempa Bumi Paling Mematikan dalam 25 Tahun, Ada Indonesia!

Gempa bumi berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2), seketika menjadi gempa mematikan usai sekitar 7.700 jiwa dilaporkan meninggal dunia di kedua negara. Jumlah korban tewas bahkan diperkirakan akan terus meningkat seiring tantangan besar, yang dihadapi petugas penyelamat di bawah cuaca dingin.

Tahun lalu, gempa mematikan lainnya mengguncang Afghanistan, di mana 1.100 orang tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,1. Sepanjang sejarah, dunia telah dihadapkan dengan berbagai gempa-gempa mematikan lainnya yang telah menewaskan ratusan ribu manusia.

Berikut 10 gempa paling mematikan berdasarkan jumlah korban tewas dalam 25 tahun terakhir, sebagaimana dilaporkan The Associated Press:

1. Gempa 5,9 SR di Indonesia

Tanggal 27 Mei 2006, menjadi hari memilukan bagi warga Yogyakarta. Gempa berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya pada pukul 05.53 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul melaporkan 4.143 meninggal dunia di wilayah Bantul. Sementara di Klaten, korban meninggal tercatat mencapai 5.782 orang, dengan 26.299 korban mengalami luka berat dan ringan.

2. Gempa 7,8 SR di Nepal

Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) mengguncang Nepal pada 25 April 2015. Serangkaian gempa susulan bahkan dilaporkan terus terjadi selama berminggu-minggu selanjutnya. Setidaknya 8.856 orang tewas sementara 22.309 lainnya mengalami luka-luka. Gempa juga menghancurkan 602.257 rumah warga, dengan 185.099 rumah lainnya dilaporkan rusak.

3. Gempa 9,0 SR di Jepang

Sebanyak 18.426 orang dilaporkan tewas dalam gempa bumi berkekuatan 9,0 SR di lepas pantai timur laut Jepang yang juga memicu tsunami tinggi yang mencapai daratan dalam waktu setengah jam. Hingga kini, 2.527 jenazahnya belum ditemukan.

Menurut laporan AP, tsunami menghantam pembangkit nuklir Fukushima Daiichi, menghancurkan tenaga dan sistem pendinginnya serta memicu kehancuran di tiga reaktor termasuk ledakan hidrogen pada reaktor No. 1 pabrik yang melepaskan radiasi ke udara.

4. Gempa 7,6 SR di Turki

Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Izmit, Turki, pada 17 Agustus 1999. Sekitar 18.000 orang meninggal dalam insiden tersebut. Sebanyak 365.000 bangunan rusak akibat gempa bumi dan lebih dari 112.000 di antaranya runtuh atau tidak dapat dihuni karena rusak parah.

5. Gempa 7,6 SR di India

Gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang dikenal dengan sebutan gempa Bhuj melanda negara bagian Gujarat, India, pada 26 Januari 2001. Gempa yang terasa hingga ke Pakistan itu menewaskan 20.000 orang dan melukai lebih dari 150.000 lainnya.

6. Gempa 6,6 SR di Iran

Gempa berkekuatan 6,6 menghancurkan kota bersejarah Bam di Iran pada 26 Desember 2003. Setidaknya 31.000 orang tewas dalam gempa bumi yang terjadi hanya 1.000 kilometer dari tenggara ibu kota Iran, Teheran.

7. Gempa 7,6 SR di Pakistan

Menurut Asian Disaster Reduction Center, lebih dari 73.000 jiwa meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,6 SR yang melanda wilayah Kashmir, Pakistan, pada 8 Oktober 2005. Gempa itu juga membuat 69.000 orang mengalami cedera akibat guncangan yang terasa hingga ke utara India dan Afghanistan pada 8 Oktober 2005.

8. Gempa 7,9 SR di Tiongkok

Gempa berkekuatan 7,9 melanda Sichuan, Tiongkok, pada 12 Mei 2008, dan menyebabkan hampir 90.000 orang tewas atau hilang. Menurut Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR), korban tewas termasuk 10.000 anak, yang terbunuh ketika sekolah mereka runtuh. Gempa Sichuan 2008 bahkan menjadi yang paling mematikan di Tiongkok sejak gempa Tangshan 1976 yang menewaskan sedikitnya 240.000 orang.

9. Gempa 9,1 SR di Indonesia

Gempa bumi paling mematikan terjadi pada 26 Desember 2004 di Aceh, Indonesia. Gempa berkekuatan 9,1 SR yang memicu tsunami telah menyebabkan kehancuran dan kematian yang luar biasa, tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh Samudra Hindia. Sebanyak 227.898 jiwa dilaporkan tewas atau hilang akibat insiden tersebut. Dengan jumlah korban tewas di Indonesia mencapai 167.540 jiwa.

10. Gempa 7,0 SR di Haiti

Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang selatan Haiti pada 12 Januari 2010. Pemerintah Haiti menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 316.000, termasuk banyak pejabat Haiti dan petugas polisi yang membuat pemerintah lumpuh. Dalam bencana alam itu, lebih dari 100.000 bangunan hancur, sementara 200.000 lainnya dilaporkan rusak di Port-au-Prince yang padat penduduk dan kota-kota sekitarnya.